Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Memulai Penerapan PIN pada Kartu Kredit

Kompas.com - 02/10/2014, 08:06 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tahun depan, pemegang kartu kredit bakal memasuki era baru. Kebiasaan menggesek kartu kredit bakal berubah. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) mewajibkan seluruh transaksi kartu kredit menggunakan nomor rahasia alias personal identification number (PIN) mulai 1 Januari 2015.

Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Ida Nuryanti mengatakan, implementasi enam digit PIN pada kartu kredit merupakan upaya regulator menekan praktik kecurangan (fraud). Aturan ini melengkapi penerapan teknologi cip. 

Temuan BI, selama ini penggandaan (skimming) merupakan kasus yang paling sering terjadi di transaksi kartu kredit. Jenis kejahatan lain yang juga acap terjadi adalah pencurian kartu dan pemalsuan tandatangan. 

GM Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), Steve Marta mengungkapkan, sebanyak delapan juta pemegang kartu kredit bakal terkena imbas aturan ini. Jumlah ini setengah dari total jumlah kartu kredit beredar.

Menurut Steve, aturan PIN enam digit bergantung pada kesadaran pemegang kartu kredit. "Yang ditakutkan adalah ketidaksiapan dari pemegang kartu kredit meminta PIN kepada bank. Padahal secara infrastruktur, penerbit  kartu kredit sudah siap," kata Steve, Rabu (1/10/2014).

AKKI meramal, penggunaan PIN efektif menekan fraud dalam bentuk pencurian kartu kredit (lost and stolen) dan transaksi e-commerce. Sebab, verifikasi PIN bakal mencegah terjadinya transaksi palsu.

Sudah mulai

Sejatinya, bank penerbit kartu kredit sudah mulai memproses penerapan PIN. Sebagian besar bank sudah menginformasikan nasabah perihal aturan PIN tersebut. Pantauan AKKI, kesiapan bank menerapkan aturan PIN enam digit sudah lebih dari 80 persen. Bank penerbit sudah menyesuaikan program pada mesin electronic data capture (EDC) agar bisa membaca kartu kredit dengan PIN. 

Head of Credit Card Product Consumer Banking Standard Chartered Indonesia, Peter Widjaja, mengungkapkan, pihaknya telah mengirimkan e-mail kepada pemegang kartu kredit. "Kami akan surati nasabah hingga Desember 2014," ujar Peter. 

Sederhananya, pemegang kartu kredit bisa menghubungi bank penerbit untuk meminta PIN. Aktivasi PIN bisa dilakukan melalui ATM atau e-banking. (Dea Chadiza Syafina, Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com