Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Tunggu Penjelasan Jokowi Terkait Ekonomi

Kompas.com - 02/10/2014, 09:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Jepang masih menunggu pernyataan Presiden terpilih Joko Widodo terkait kebijakan ekonomi dan infrastruktur. Demikian pejabat "minister of embassy" Kedutaan Besar Jepang Yoshiko Kijima.

"Kami masih menunggu karena sampai sekarang tim dari presiden terpilih belum menghubungi terkait kebijakan kerja sama ekonomi dan infrastruktur dengan Jepang," ujar Kijima di Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Padahal, menurut dia, pihaknya ingin sekali mengadakan komunikasi dengan tim dari presiden terpilih yang akan dilantik pada 20 Oktober itu.

"Kami ingin segera berkomunikasi dengan Joko Widodo terkait dengan isu-isu ekonomi dan infrastruktur ini," tutur Kijima.

Indonesia, sebut dia, sudah sangat lama menjalin hubungan ekonomi dengan Jepang dan merupakan penerima bantuan dana terbesar dari Bantuan Pembangunan Pemerintah (Official Development Assistance/ODA) Jepang.

"Jepang sangat senang bisa membantu Indonesia. Kami tetap berkomitmen menjalin hubungan baik dengan Indonesia setelah kerja sama yang sudah terjalin sejak lama," kata Kijima.

Menurut portal resmi ODA Indonesia, bantuan dari badan bantuan pembangunan Jepang ini sudah menjalin kerja sama dengan Indonesia sejak tahun 1954.

Jumlah total bantuan ODA untuk Indonesia sampai tahun 2006 mencapai 29,5 miliar dolar AS. Pada tahun 2012, dana pinjaman ODA mencapai 15,5 miliar Yen dan dana hibah 6,1 miliar Yen.

Di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) ODA telah memberikan dukungan dana untuk membangun 60 fasilitas umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com