Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blue Bird Lepas 20 Persen Sahamnya ke Publik

Kompas.com - 03/10/2014, 11:52 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Blue Bird Tbk. melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Jakarta, Jumat (3/10/2014).  Rencananya saham perusahaan taksi ini akan mulai melantai pada sesi II perdagangan Bursa Efek Indonesia, pukul 13.30 WIB.

Dalam IPO tersebut, Blue Bird berencana menawarkan 531.400.000 lembar saham atau 20 persen dari modal ditempatkan dan modal disetor penuh Perseroan setelah IPO.

"Saham yang kami tawarkan kepada publik adalah sampai dengan 20 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor Perseroan setelah penawaran umum," ujar Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk., Purnomo Prawiro.

Hingga berita ini ditayangkan, Purnomo belum bisa menyampaikan harga perdana saham Blue Bird. 

Informasi saja, sebelumnya disebutkan, perusahaan berharap mendapatkan dana segar dari publik sebesar 450 juta dollar AS.  Jumlah yang sebenarnya baru akan dipublikasikan sekitar pukul 13.30 siang ini.

Dana yang akan dihimpun tersebut, setengahnya sudah direncanakan akan digunakan untuk membiayai belanja modal. Termasuk, pembelian kendaraan dan akuisisi pool.

Selain itu, 37,71 persen akan digunakan untuk melunasi pinjaman dan sekitar 14,29 persen akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan dan perusahaan anak.

Mengenai pembayaran utang, Direktur Keuangan PT Blue Bird Tbk., Robert R. Rerimasie mengungkapkan bahwa perseroan memprioritaskan pembayaran utang ke bank dengan bunga cukup tinggi. "Pembayaran utang ke bank, yang penting bagi kami yang bunganya cukup tinggi. Tingkat bunga yang meningkat 200 basis poin," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com