Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Bursa Sepi, IHSG Mampu Kembali ke Level Psikologis 5.000

Kompas.com - 06/10/2014, 16:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan rebound pada perdagangan awal pekan ini, Senin (6/10/2014), setelah pada pekan lalu indeks tertekan akibat kondisi politik yang bergejolak.

Seiring dengan itu, IHSG kembali mampu menembus level psikologis 5.000, tepatnya 5.000,13 atau menguat sebesar 50,79 poin (1,02 persen) pada penutupan perdagangan. Meski menguat, namun perdagangan hari ini relatif sepi. Hal itu tecermin dari volume perdagangan yang hanya mencapai 3,7 miliar lot saham dengan nilai Rp 3,7 triliun.

Terdapat 160 saham yang diperdagangkan menguat, 133 saham melemah dan 66 saham diperdagangkan stagnan. Saham-saham yang memberi turnover positif terbesar bagi investor adalah BBRI (Rp 10.525), TLKM (Rp 2.845), BBNI (Rp 5.400), UNTR (Rp 20.000) dan SSMS (Rp 1.260).

Sementara itu, saham-saham yang memberi turnover negatif terbesar adalah TBIG (Rp 7.350), GGRM (Rp 55.525), ADHI (Rp 2.585), MNCN (Rp 2.870), dan ELSA (Rp 550).

Adapun, sektor yang menguat adalah agribisnis (1,11 persen), pertambangan (0,47 persen), industri dasar (1,77 persen), aneka industri (1,36 persen), properti (0,75 persen), infrastruktur (0,51 persen), keuangan (2,21 persen), perdagangan (0,59 persen), dan manufaktur (0,64 persen). Satu-satunya sektor saham yang melemah adalah konsumer (-0,28 persen).

Bursa saham di kawasan Asia Pasifik hari ini sebagian besar menguat, merespon tingkat pengangguran AS yang berada di posisi terendah dalam enam tahun terakhir. Hal itu menandakan perekonomian negara Adi Daya itu terus menunjukkan pemulihan.

Indeks Hang Seng menguat sebesar 1,09 persen di posisi 23.315,04. Para pekerja yang sebelumnya melakukan unjuk rasa, pada hari ini mulai kembali bekerja, dan investor mengapresiasi hal itu.

Sementara itu, bursa Tokyo menguat 1,16 persen atau 182,30 poin di level 15.890,95, lantaran yen melemah terhadap dollar AS. Dengan demikian, ekspor Jepang diharapkan bisa lebih kompetitif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com