Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Belum Putuskan Besaran Kenaikan Cukai Rokok

Kompas.com - 06/10/2014, 22:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah belum memutuskan besaran persentase kenaikan cukai rokok. Rencana kenaikan cukai ini adalah untuk mengejar target penerimaan dari semua cukai senilai Rp 125,9 triliun pada 2015.

"Cukai rokok masih difinalisasi. Kemarin, kami bericara dengan para pengusaha rokok," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Andin Hadiyanto, di Jakarta, Senin (6/10/2014).

"Kami exercise, kan ada 13 layers beda-beda. Ada rokok kretek putih, rokok kretek mesin, sigaret tangan. Tentunya tidak akan sama (kenaikannya, sesuai) masing-masing jenisnya,” lanjut Andin.

Menurut Andin, Pemerintah menggunakan sejumlah pertimbangan untuk menentukan besaran cukai rokok. Di antara pertimbangan itu, sebut dia, adalah volume sigaret yang diproduksi, inflasi, dan juga skala usaha produsen rokok.

Meski rencana kenaikan cukai rokok ini menghadapi penolakan dari para produsen, ujar Andin, Pemerintah tetap akan memberlakukannya. Selama dua tahun terakhir, kata dia, Pemerintah tidak menaikkan cukai tersebut.

Dengan kenaikan cukai rokok sebesar 10 persen, papar Andin, diharapkan penerimaan negara dari sektor pajak akan terdongkrak. “Mudah-mudahan sampai (target), karena selama ini selalu di atas target,” imbuh Andin.

Menurut Andin, dalam komunikasinya dengan para pengusaha rokok yang dia sebutkan itu, tak dibahas lagi soal besaran persentase kenaikan cukai rokok. Pembahasan, kata dia, lebih fokus pada kondisi industri ini, seperti soal penjualan dan tenaga kerja.

Adapun tentang besaran kenaikan cukai rokok, lanjut Andin, merupakan kewenangan penuh dari Menteri Keuangan.

Seperti dikutip dari Harian Kompas, Direktur Penerimaan, Peraturan Kepaebanan, dan Cukai Ditjen Bea dan Cukai Susiwijono Moegiarso mengusulkan kenaikan tarif cukai hasil tembakau di atas 10 persen agar realisasi target penerimaan cukai pada 2015 dapat mencapai Rp 125,9 triliun.

"Kalau dihitung secara sistem tarif advalorum, maka diperlukan kenaikan tarif cukai yang cukup tinggi. Apalagi target penerimaan dari cukai rokok tahun depan mencapai Rp 119,75 triliun atau tumbuh 7 persen dari target tahun ini,” kata Susiwijono.

Rencana kenaikan tarif cukai rokok pada 2015 ini telah dibahas oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Diperkirakan, aturan baru soal tarif cukai rokok sudah akan terbit pada bulan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com