Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kecelakaan Tambang Jadi Alasan Freeport Tak Dapat Penghargaan

Kompas.com - 07/10/2014, 21:40 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak kecelakaan tambang menjadi faktor yang menjegal PT Freeport Indonesia mendapatkan penghargaan terkait pengelolaan keselamatan dan lingkungan 2014.

"Itu diberikan berdasarkan (data) tahun 2013. Kinerja baik, perusahaan baik, tapi kalau ada yang meninggal karena kecelakaan tambang kami drop," ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba Kementerian ESDM Bambang Susigit, di kantornya, Jakarta, Selasa (7/10/2014).

Bambang menjelaskan, sepanjang 2014 saja sudah ada 6 pekerja PT Freeport Indonesia yang tewas dalam kecelakaan tambang. Dia menyebutkan kecelakaan terbaru menewaskan 4 orang pekerja setelah mobil Toyota LV 2740R berisi 9 pekerja terlindas truk tambang Freeport.

Seminggu sebelum tewasnya 4 orang pekerja itu, lanjut Bambang, seorang pekerja Freeport juga tewas tertimpa batu di tambang dalam Freeport. "Mengenai penghargaan walau kinerja bagus tapi ada 1 orang yang meninggal maka tidak ada penghargaan," tegas dia.

Pada 14 Mei 2013, terowongan Big Gossan di kawasan tambang milik Freeport runtuh, menimbun ruang kelas 11 Quality Manajement Services (QMS) Underground. Insiden ini menewaskan 28 orang dan melukai 10 orang lain.

Lalu, pada 31 Mei 2013,  seorang pekerja perusahaan ini juga tewas tertimbun material biji basah (wet muck) saat perawatan tambang bawah tanah Deep One Zone (DOZ) di Mil 74.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com