Tirta memaparkan, pada bulan ini rupiah secara rata-rata melemah. Secara point to point, rupiah terdepresiasi sebesar 4 persen dan ditutup pada level Rp 12.185 per dollar Amerika Serikat. Namun, pergerakan ini tidak jauh berbeda dari pergerakan mata uang lain di kawasan. "Pergerakan rupiah tersebut sejalan dengan pergerakan mata uang lain di kawasan," kata dia di Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Ia menyebutkan, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh faktor sentimen, baik yang bersumber dari eksternal maupun domestik. Faktor eksternal terkait dengan normalisasi kebijakan The Fed, indikasi perlambatan ekonomi Tiongkok, dan dinamika geopolitik global.
Sementara itu, faktor domestik terkait dengan perilaku investor yang menunggu pembentukan kabinet pemerintahan baru, dan program kerja pemerintah ke depan, termasuk kebijakan penyesuaian BBM bersubsidi.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya," pungkas Tirta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.