Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Rawan Tertekan

Kompas.com - 13/10/2014, 08:00 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sentimen eksternal kembali menekan posisi rupiah di awal pekan ini, Senin (13/10/2014). Kenaikan indeks dollar AS secara global di akhir pekan menjadi faktor penekan mata uang garuda.

Indeks dollar AS kembali naik hingga 85,91 pada Sabtu (11/10/2014) dini hari. Akan tetapi di tengah penguatan dollar AS, imbal hasil US Treasury 10 tahun justru jatuh hingga 2,28 persen.

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, tekanan ke bawah terhadap imbal hasil US Treasury terjadi semenjak beberapa lembaga internasional memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global. Pagi ini ditunggu data neraca perdagangan China yang surplusnya diperkirakan menipis.  

Rupiah kembali melemah hingga Jumat (10/10/2014) sore bersama dengan mata uang lain di Asia. Penguatan dollar AS pada malam sebelumnya menjadi penyebab utama melemahnya rupiah. Pada saat yang bersamaan IHSG juga melemah 0,62 persen menutup pekan lalu.

Penguatan terlihat pada pasar SUN. Imbal hasil SUN turun terbawa arus penurunan imbal hasil US Treasury di perdagangan terakhir pekan lalu.

"Hari ini diperkirakan tekanan pelemahan rupiah bertahan dengan indeks dollar AS yang semakin tinggi," tulis Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya pagi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com