Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Peduli Lingkungan, BCA Rangkul WWF Lindungi Penyu dan Hutan

Kompas.com - 13/10/2014, 13:28 WIB
advertorial

Penulis

NEWtrees merupakan sebuah inisiatif program restorasi hutan WWF-Indonesia pada kawasan-kawasan yang dilindungi. NEWtrees memberikan wacana baru bagi masyarakat luas guna membantu proses reforestasi dan melindungi kawasan lindung/kawasan hutan serta mengawasi pertumbuhan pohon melalui geotags. Publik dapat memonitor secara online dengan mengunjungi www.wwf.or.id/newtrees atau http://map.newtrees.org/map/view. Program ini juga mengundang pihak korporasi dan individual untuk berperan serta dalam merehabilitasi hutan Indonesia.

Program ini dikembangkan dengan tujuan untuk membantu memulihkan kondisi ekosistem setempat, antara lain perbaikan daerah tangkapan air, pencegahan terhadap erosi tanah terutama pada kawasan-kawasan perbukitan dan pegunungan, pencegahan terhadap abrasi pada daerah pesisir pantai, serta mengurangi dampak banjir.

Dalam pelaksanaannya, Program NEWtrees selalu bekerja sama dengan masyarakat setempat. Mereka berperan dalam pelaksanaan pembibitan, penanaman, perawatan, pemantauan dan pengamanan kawasan. Sehingga kegiatan ini menjadi salah satu pendapatan alternatif bagi masyarakat. Di sisi lingkungan, nilai bagi masyarakat adalah perbaikan kondisi lingkungan setempat untuk menunjang kehidupan sehari-hari dan adanya kesempatan untuk berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Secara ekonomi dalam jangka panjang masyarakat dapat menanfaatkan hasil hutan non-kayu dari kegiatan reforestasi ini.

Dukungan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam kegiatan pelestarian lingkungan dilaksanakan secara berkelanjutan.  Masih melalui program Bakti BCA, upaya pelestarian hutan di Sukabumi, Jawa Barat, yang sekaligus sebagai hutan  pelestarian penyu pun mendapatkan dukungan penuh.

Melalui Solusi Sinergi Bakti BCA, kembali dilakukan donasi senilai Rp200 juta kepada World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia. Selanjutnya, donasi tersebut akan  dimanfaatkan oleh WWF-Indonesia untuk mendukung pelaksanaan program rehabilitasi hutan Pusat Konservasi Penyu di Pangumbahan, Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam acara simbolis yang digelar di Jakarta, beberapa waktu lalu, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyerahkan donasi tersebut kepada CEO WWF-Indonesia Efransjah. Disaksikan oleh Sekretaris Perusahaan BCA Inge Setiawati, Head of CSR BCA Sapto Rachmadi dan Direktur Marketing WWF-Indonesia Devy Suradji.

Dalam sambutannya, Jahja menyampaikan, perbaikan serta peningkatan kualitas lingkungan hidup, sangatlah penting. Tidak salah apabila BCA menyokong penuh kegiatan ini. ‘’Program Bakti BCA bidang lingkungan dalam bentuk donasi senilai Rp200 juta ini dilakukan sebagai dukungan BCA terhadap perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup dan upaya rehabilitasi hutan,’’ paparnya.

Jahja berharap, bantuan dana yang diberikan dapat digunakan untuk penanaman 2.000 pohon di kawasan hutan seluas 5 hektar. Dimana, hutan tersebut menjadi pusat konservasi penyu. ‘’Kerjasama BCA bersama WWF-Indonesia ini, bertujuan untuk merehabilitasi hutan.Selain juga meningkatkan kondisi habitat penyu yang semakin menurun kualitasnya,’’ tutur Jahja.

Dengan membaiknya kondisi hutan tersebut, lanjut Jahja, bisa berdampak positif bagi habitat penyu. Memberikan tempat yang aman dan nyaman bagi pengembangbiakan penyu. ‘’Apabila hutan yang semula terdegradasi bisa direhabilitasi kembali. Maka bisa bermanfaat sekali. Menjadi tempat yang ideal bagi penyu untuk bertelur dan berkembang biak. Sehingga bisa terjamin populasinya,’’ kata Jahja.

Tentunya, apabila rehabilitasi hutan melalui kegiatan menanam kembali (reboisasi) berhasil dikembangkan, diharapkan dapat memberikan manfaat  positif. Misalnya, mengurangi efek rumah kaca di Indonesia, memperbaiki ekosistem, serta beberapa manfaat lainnya.

Dalam rangka mengurangi efek rumah kaca ini, pemerintah menggagas gerakan “Penanaman Satu Miliar Pohon” sejak 2010. Kegiatan ini, melibatkan seluruh komponen bangsa. Sangat positif dalam upaya menghijaukan kembali hutan yang telah rusak.

Sejatinya, dukungan dan kerjasama BCA dengan WWF Indonesia telah beberapa kali dilaksanakan. Pada 2013, BCA mendukung program NEWtrees WWF-Indonesia, melalui penanaman 2.400 pohon untuk mendukung perbaikan lahan di daerah sub DAS (Daerah Aliran Sungai) Ciliwung Hulu. Sebelumnya, pada 2012, melului program yang sama, BCA telah melakukan penanaman 2.750 bibit pohon pala di daerah penyangga (buffer zone) Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, dan pada  2011, menyumbang 2.000 pohon untuk Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

‘’Melalui program Bakti BCA, kami memberikan perhatian besar terhadap lingkungan. Dan, kami selalu berupaya untuk senantiasa berperan aktif, berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan. Melalui kegiatan tanggung jawab sosial masyarakat dalam bidang lingkungan, salah satunya yang dilakukan pada saat ini,’’ terang Jahja.

Selanjutnya, peraih “Most Impressive Executive 2014” versi majalah Asiamoney ini, berharap agar kegiatan pelestarian lingkungan semakin gencar dilaksanakan. Seluruh pihak diharapkan memberikan dukungan penuh. Karena, manfaat dari kegiatan ini bisa dipetik dalam jangka panjang. ‘’Agar anak cucu kita nanti tetap dapat melihat indah dan kayanya alam Indonesia,’’ tutupnya. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com