“Balance of payment (BoP) yang surplus bagus. Tapi, kita mesti jaga-jaga, jangan sampai capital reverse (pembalikan modal) karena kejadian normalisasi di AS,” tutur Chatib di Kantornya, Jakarta, Senin (13/10/2014).
Namun, saat dikonfirmasi bahwa hal itu bentuk ketakutan pemerintah, Chatib mengelak. “Bukan (takut). Tapi coba rupiah berapa? Rp 12.200 per dollar AS. Jadi itu mesti dijaga,” tukas dia.
Wakil Menteri Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro menambahkan, NPI kemungkinan surplus, dan tidak akan jauh berbeda dari proyeksi BI. “Masalahnya kan, di transaksi berjalannya defisit. Tapi kemungkinan defisitnya lebih rendah dari kuartal ii, mudah-mudahan di bawah 3 persen dari PDB,” imbuh Bambang.
Sebagai informasi, Kurs tengah Bank Indonesia, Senin, menunjukkan nilai tukar rupiah di level Rp 12.202 per dollar AS. Posisi ini menguat tipis dibanding penutupan pekan lalu, yang berada di level Rp 12.207 per dollar AS.
Sementara itu, BI memperkirakan neraca pembayaran pada triwulan III-2014 akan surplus hingga mencapai level 6 miliar dollar AS. Inflow alias arus modal masuk yang tinggi mendongkrak surplus neraca transaksi finansial.
Alhasil, meskipun neraca transaksi berjalan diperkirakan masih defisit 8 miliar dollar AS pada triwulan III-2014, namun neraca pembayaran tetap bisa surplus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.