Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pensiun dari Menteri Perdagangan, Lutfi Ingin Jadi Pebisnis

Kompas.com - 13/10/2014, 19:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi memastikan tidak akan menerima tawaran jabatan apapun di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dalam perpisahan dengan keluarga besar Kementerian Perdagangan, mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang itu mengatakan, dia ingin menepati komitmennya kepada sang istri.

"Kalau ditanya maunya apa, saya berencana untuk pensiun, berencana untuk balik ke dunia usaha. Yang pasti mau liburan dulu nih udah beli tiket. Hehehe," ucap dia kepada wartawan usai perpisahan, di Jakarta, Senin (13/10/2014).

Sayangnya, Lutfi tidak menjelaskan apa bisnis yang hendak digelutinya. Lutfi memastikan, Menteri Perdagangan ini adalah jabatan terakhirnya untuk negara. "Ini adalah pensiun saya yang ketiga," kata dia.

Asal tahu saja, sebelum menjabat sebagai Dubes, Lutfi menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Saat dikonfirmasi wartawan, jika Jokowi memilihnya untuk kembali menjadi Mendag, Lutfi kembali menolak.

"Enggak. Saya ini jelek. Track record saya jelek. Jadi saya enggak mau ngomong A atau B," imbuh dia.

Sementara itu, ketika ditanyakan nama-nama usulan Mendag yang dirilis sejumlah lembaga survei akhir-akhir ini, Lutfi menyatakan tidak mengetahui pasti. Yang jelas, Kementerian Perdagangan, bukanlah Kementerian yang gampang.

"Memerlukan komitmen untuk menjadi bukan saja administrator yang baik, tapi juga bersih. Mesti adil dan jadi wasit yang baik, jadi komunikator yang jitu," pungkas dia.

Sebagai informasi, dikutip dari kabinetprofesional.org, nama-nama yang diusulkan menduduki jabatan Menperindag adalah Erwin Aksa Mahmud, Rini Mariani Soemarno Soewandi, serta Dwi Soetjipto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com