Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Ekonomi Inginkan BBM Naik Rp3.000

Kompas.com - 14/10/2014, 01:07 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku ekonomi, termasuk manajer investasi, menginginkan langkah nyata pemerintah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan menaikkan harga BBM bersubsidi sampai Rp3.000.

Namun, President Director PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Lilis Setiadi, masih beranggapan bahwa pemerintah bisa menaikkan harga BBM dengan batas bawah sampai Rp2.000.

Dalam pemaparannya di Jakarta, Senin (13/10/2014), Lilis mengungkapkan bahwa harga BBM yang diharapkan naik hingga Rp 3.000. Menurutnya, implikasi kenaikan tersebut akan besar bagi APBN Indonesia. Dana yang semula digunakan untuk subsidi BBM bisa dialokasikan bagi bidang lain yang lebih produktif. Namun, kenaikan sebesar Rp 2.000 pun masih cukup baik bagi Lilis. "Yang relevan sekitar Rp 2.000," ujar Lilis seusai pemaparan.

Menurut Lilis, kenaikan BBM, sekurang-kurangnya Rp 2.000, benar-benar ditunggu, terlebih, bagi investor asing. "Investor asing paling menunggu kabinet, kebijakan, dan kenaikan harga BBM," ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Director Chief Investment Officer Eastspring Investment, Ari Pitojo mengungkapkan bahwa kenaikan BBM sebesar Rp 2.000 akan menyebabkan inflasi Indonesia naik sekitar 2 persen menjadi 6,2 persen.

"Naik 2.000 itu tambahan sekitar 2 persen inflasi. Kalau Rp 3.000, tidak tahu. Rp 2.000 dulu. Kalau Rp 1.000 inflasi bisa lebih rendah lagi, 5,7 sampai 5,8 persen. Kasarnya, kira-kira nambah Rp 1.000 nambah 1 persen. Tapi tidak persis seperti itu, tidak matematis seperti itu," pungkas Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com