Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham-saham Penerbangan Rontok, Bursa AS Kembali Tenggelam

Kompas.com - 14/10/2014, 08:09 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street berakhir melemah tajam lagi pada Senin (13/10/2014) waktu setempat (Selasa pagi WIB), seiring kekhawatiran terhadap pertumbuhan global yang menekan pasar sehari menjelang rilis laporan laba perusahaan-perusahaan besar.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 223,03 poin (1,35 persen) ditutup pada 16.321,07. Indeks berbasis luas S&P 500 melemah 31,39 poin (1,65 persen) menjadi 1.874,74, serta indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 62,58 poin (1,46 persen) ke posisi 4.213,66.

Setelah fluktuatif di awal perdagangan, saham-saham Wall Street berbalik negatif dalam satu jam terakhir sesi perdagangan.

"Penurunan ini mengikuti penjualan minggu lalu. Ini adalah kelanjutan dari kekhawatiran tentang pertumbuhan global," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities.

Saham AS mengalami aksi jual besar-besaran minggu lalu, dengan S&P 500 merosot lebih dari tiga persen di tengah kekhawatiran pertumbuhan global dan Dow berakhir di wilayah negatif untuk tahun ini.

Pada Senin, indeks volatilitas, sering dianggap sebagai ukuran kecemasan di pasar, berakhir pada 24,64, tingkat tertinggi sejak Juni 2012.

Musim laporan laba kuartal ketiga pada Selasa, dengan laporan dari anggota Dow JPMorgan Chase dan Johnson & Johnson, serta bank-bank besar seperti Citigroup dan Wells Fargo. Laporan-laporan kemudian dalam seminggu keluar dari Intel dan Google.

Para investor mengamati komentar-komentar dari perusahaan-perusahaan multinasional tentang apakah mereka melihat kondisi pelemahan di luar negeri akan memukul hasil kuartal keempat, kata Hogan.

Saham penerbangan mengalami hari yang buruk lagi setelah konfirmasi kedua diagnosis infeksi Ebola di Amerika Serikat. American Airlines turun 7,2 persen, Delta Air Lines jatuh 6,1 persen dan United Airlines kehilangan 7,3 persen.

Saham-saham perusahaan melemah karena harga minyak mentah AS turun ke tingkat terendah sejak Desember 2012, dengan anggota Dow Chevron turun 1,6 persen, ConocoPhillips kehilangan 3,3 persen dan Anadarko Petroleum turun 3,5 persen.

Perusahaan angkutan kereta api CSX melonjak 5,9 persen menyusul laporan pihaknya didekati oleh Canadian Pacific tentang merger. Saham Canadian Pacific turun 2,3 persen.

Targa Resources Partners akan membeli sesama perusahaan midstream Atlas Pipeline Partners dan Atlas Energy senilai 7,7 miliar dollar AS, perusahaan mengumumkan. Saham Targa jatuh 7,4 persen, sementara Atlas Pipeline Partners naik 1,3 persen dan Atlas Energy melonjak 14,9 persen.

Fiat Chrysler Automobiles jatuh di hari pertama perdagangan Wall Street. Raksasa otomotif Italia yang baru merger itu memulai debutnya di New York Stock Exchange di bawah simbol FCAU pada 9,00 dollar AS per saham. Sahamnya ditutup pada 8,92 dollar AS, setelah mencapai tertinggi 9,55 dollar AS.

Pasar obligasi AS ditutup untuk memperingati "Columbus Day".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com