Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Regional Lesu, IHSG Justru Ditutup Menguat di 4.922,58

Kompas.com - 14/10/2014, 16:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan pasar hari ini, Selasa (14/10/2014) berakhir menguat, meskipun bursa di regional sebagian besar memerah.

Indeks berhasil menguat, karena ditopang oleh investor domestik, di tengah aksi jual oleh investor asing. Pada pukul 16.00, IHSG ditutup melemah sebesar 9,52 poin atau 0,19 persen di posisi 4.922,58.

Volume perdagangan mencapai 3,95 miliar lot saham senilai Rp 4,23 triliun. Sebanyak 144 saham diperdagangkan menguat, 129 saham melemah dan 98 saham stagnan.

Saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar bagi pemegang saham adalah MPPA (Rp 3.000), PGAS (Rp 5.800), BWPT (Rp 580), INDF (Rp 6.950), dan WIKA (Rp 2.675). Sementara itu, saham-saham yang memberikan turnover negatif terbesar adalah JSMR (Rp 5.950), LPPF (Rp 15.000), UNTR (Rp 18.000), ITMG (Rp 22.300), dan BMTR (Rp 1.765).

Seiring dengan penguatan indeks, sebagian besar sektor saham juga menghijau. Adapun sektor yang menguat adalah industri dasar (0,6 persen), aneka industri (0,61 persen), konsumer (0,76 persen), properti (0,93 persen), infrastruktur (0,31 persen), keuangan (0,09 persen) serta manufaktur (0,68 persen).

Adapun sektor yang melemah adalah agribisnis (-0,11 persen), pertambangan (-0,63 persen) dan perdagangan (-0,75 persen).

Dari regional, aksi jual yang terjadi di Wall Street membuat bursa di kawasan Asia Pasifik sebagian besar memerah pada sore ini.

Bursa Tokyo turun 2,38 percent, atau 364,04 poin di level 14.936,51. Hal ini disebabkan lantaran yen menguat terhadap dollar AS. Sementara itu, bursa Shanghai kehilangan 0,28 persen atau 6,53 poin dan berakhir di 2.359,48 sedangkan bursa Hong Kong melemah 0,41 persen atau 95,41 poin menjadi 23.047,97.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com