Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Bank Bagus, Konsolidasi Makin Alot

Kompas.com - 14/10/2014, 18:28 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun ini, perbankan di Indonesia menunjukkan prestasi yang baik. Namun, prestasi tersebut malah membuat mereka enggan melakukan konsolidasi.

Padahal, dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, bank hanya memiliki dua pilihan yaitu memiliki permodalan yang cukup atau kalah bersaing dengan bank dari negara lain.

Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Aviliani menuturkan, pada 2020 mendatang, dana murah akan masuk ke pasar perbankan di Tanah Air. Tanpa peraturan yang mengikat seperti saat ini, akan ada banyak dana murah tersedia.

Bank yang bisa bertahan adalah bank pemberi kredit murah. Untuk itu, bank harus melakukan antisipasi dengan menggeser pemasukan dana dari kredit menjadi fee-based income.

"Dari 119 bank umum, mungkin hanya 19 bank yang punya kemampuan. Tapi sisanya, kalau tidak melakukan merger atau konsolidasi akan sulit mengembangkan fee based income," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Celakanya, dengan memiliki kinerja yang baik, bank-bank kecil lupa bahwa kemampuan berkembangnya tergolong terbatas. Pada 2020 mendatang, mereka harus menambah modal dalam jumlah besar.

"Sekarang ini kinerjanya bagus. Tapi untuk tumbuh 20 persenmodalnya tidak cukup. Artinya, pilihannya kalau likuiditas nggak ada, tambah modal. Siap nggak dia nambah modal? Kalau dia nggak nambah modal, otomatis mungkin dia cuma bisa kredit 10 persen. Nggak nutup nanti," ujarnya.

Aviliani mengungkapkan, bank-bank asing yang dengan mudah masuk ke Indonesia sudah mampu memberikan dana kredit dengan bunga lebih kecil. Sementara, bank-bank kecil di Indonesia akan kalah saing karena hanya mampu mendapatkan dana dengan mahal. "Sekarang ini, kalau mau main di perbankan, mau tidak mau main di skala ekonomi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com