Pada malam itu, ada dua agenda di gedung di bilangan Taman Suropati, Jakarta Pusat tersebut. "Pertama, peresmian ruang pertemuan di gedung utama Bappenas. Kedua, yang sangat penting, malam penghormatan bagi Bu Armida Alisjahbana yang akan menyelesaikan masa tugasnya, seiring dengan berakhirnya masa tugas KIB II," ucap Sekretaris Menteri PPN, Slamet Seno Aji.
Di antara para tamu, ada wajah Kwik Kian Gie, Paskah Suzetta, dan Sri Edy Swasono. Acara tersebut dimulai selepas Isya, sekitar pukul 19.30 WIB. Slamet mengatakan, pelepasan Armida ini juga memang sengaja mengundang para "alumnus" Bappenas.
"Selama ibu Menteri menjabat di sini, banyak sekali yang kami peroleh. Bappenas menjadi lembaga yang andal, kredibel, dan proaktif. Semoga yang dilakukan Armida bisa kita jaga," ujar Slamet.
Cagar budaya
Adapun soal ruangan yang dipugar, Slamet menyebutnya masih merupakan arahan Armida. Tujuan pemugaran adalah untuk menyediakan ruangan yang representatif untuk tunggu eksekutif, rapat pimpinan, dan tempat menerima tamu pimpinan lembaga.
Pemugaran ini, kata Slamet, bermula dari rekomendasi dari Litbang Kementerian Pekerjaan Umum. Sebelum dipugar, ujar dia, beban ruangan tersebut dinilai terlalu berat.
Selain itu, lanjut Slamet, Bappenas berkonsultasi pula dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Pasalnya, bangunan ini merupakan salah satu cagar budaya golongan A yang tak bisa diubah.
"Karenanya, proses (pemugaran) cukup lama," kata Slamet. "Kami ganti jendela kaca dengan jendela krapyak. Atap menurut mereka harus mendekati aslinya," tutur dia.
Namun, dengan pertimbangan keamanan, lanjut Slamet, syarat tersebut bisa dinegosiasikan dan atap pun diganti dengan genting. "Itu pun harus genting kodok. Untungnya kami bisa dapat dari kebumen," imbuh dia.