Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektif Kenalkan Produk, "Selebtwit" jadi Incaran

Kompas.com - 15/10/2014, 10:56 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Fastcolabs

 


KOMPAS.com -
Hasil riset Chartbeat menyatakan, seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktu dalam tautan yang ditawarkan oleh teman, kerabat, atau saudara lewat Twitter. Dengan adanya rasa kedekatan antara pengguna Twitter dan "selebtwit", tidak heran jika para "selebtwit" ini menjadi incaran produsen atau distributor barang-barang elektronik, bahkan otomotif, untuk menawarkan produknya.

Sebagai catatan, tingginya intensitas penggunaan media sosial oleh penduduk Indonesia memunculkan sosok-sosok terkenal di dunia maya. Bagi pengguna Twitter, sosok tersebut dikenal dengan istilah "selebtwit".

John Paul Titlow, dalam artikelnya di Fastcompany (Labs) menyatakan, "Ketika bicara mengenai jejaring sosial, kebanyakan orang cenderung menyukai hal-hal yang datang dari manusia lain, ketimbang dari suatu merk. Tampaknya begitu intuitif, bisa dibuktikan sendiri. Namun, sekarang ada data yang mampu menegaskan hal tersebut."

Riset Chartbeat menemukan bahwa konten "kicauan" (tweet) di Twitter yang di-posting oleh seseorang lebih efektif dalam menarik perhatian pengguna lain ketimbang kicauan sebuah merk atau perusahaan resmi.

Rata-rata, kicauan pengguna Twitter mampu menarik perhatian pengguna lain selama 42 sampai 45 detik. Sementara, laman yang di-posting oleh merk ternama atau korporasi, hanya mampu menarik perhatian pengguna Twitter selama 37 sampai 39 detik.

Perbedaan ini memang tampak sepele. Namun, menurut laporan Chartbeat, perbedaan sekecil apa pun bisa menyebabkan perbedaan besar dalam penjualan produk.

"Semakin lama orang melihat sebuah laman, semakin mungkin mereka melihat semua iklan dalam laman tersebut. Apakah orang-orang ini akan mengambil langkah tertentu setelah melihat iklan, itu hal lain. Namun, hubungan antara engagement dan ad impression terikat pada ketertarikan publisher yang ingin memastikan iklannya terus terpampang. Lebih lanjut, hal ini memperkuat ide bahwa mempublikasikan konten yang berpotensi dibagian (di-share) terus-menerus akan berakibat pada kesuksesan di dunia nyata," ujar John Paul Titlow dalam artikelnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com