Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak CT Benar-benar 'Mood Booster' Ketika Semua Pemain Pegang Dengkul.."

Kompas.com - 17/10/2014, 09:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung dalam hitungan hari ke depan segera akan mengakhiri masa baktinya di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Siang ini, Jumat (17/10/2014) diagendakan seremoni perpisahan pria yang akrab disapa CT itu.

Meski hanya menjabat dalam hitungan bulan, performa CT mendapat apresiasi dari para pejabat Kementerian dibawah koordinasi Menko Perekonomian.

Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi salah satunya, yang mengaku merasa beruntung mengemban tugas sebagai "sopir pengganti" Kementerian Perdagangan, di bawah koordinasi CT. Menurut Lutfi, dalam empat bulan menjabat, banyak sekali hal yang diselesaikan CT. Hal itu dikarenakan, semua orang terdorong untuk kembali "berlari".

"Sebelum Pak CT masuk, kata-katanya "tinggal empat bulan lagi". Setelah Pak CT masuk, kata-katanya "masih empat bulan lagi". Kalau istilah main bola, ketika saya masuk itu saya mesti semangat, tapi yang lain sudah pegang dengkul. Dengan kata-kata "masih empat bulan" itu menjadi mood booster, jadi re-charging," kata Lutfi kepada Kompas.com, Jumat pagi.

Di bidang perdagangan, Lutfi mengaku merasa sangat terbantu dukungan dari CT, untuk membangun pengertian dengan semua stakeholder. "Dengan Pak CT itu saya seperti mendapat dorongan luar biasa, booster untuk menyelesaikan masalah," imbuh mantan Kepala BKPM itu.

Dia berharap, Menko yang membidangi perekonomian dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla nantinya juga bisa memberikan informasi dan koordinasi yang baik pada jajarannya, sehingga tujuannya tercapai.

"Menko itu kan soal leadership, pemimpin dari pimpinan-pimpinan. Pemimpin itu, hanya selangkah didahulukan, seranting ditinggikan," ucap Lutfi.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menilai, kinerja CT selama beberapa bulan ini proaktif dan efektif. "Membuat berbagai pihak mau berkolaborasi untuk satu tujuan," ujar Bambang kepada Kompas.com, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com