Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2014, 08:36 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah mencoba untuk mempertahankan posisinya dari tekanan eksternal, Rabu (22/10/2014). Euforia politik, khususnya komposisi kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla, diharapkan masih menopang pertahanan rupiah dalam jangka pendek.

Dari eksternal, langkah Bank Sentral Eropa (ECB) untuk terus melakukan pembelian obligasi menekan posisi euro. Indeks dollar AS kembali naik walaupun tidak ada data ekonomi AS yang diumumkan. Imbal hasil US Treasury 10 tahun perlahan naik hingga 2,2 persen hingga dini hari tadi.

Hari ini ditunggu data inflasi AS yang diperkirakan melambat. Rupiah kembali menguat hingga Selasa (21/10/2014) sore bersama mata uang lain di Asia. Rupiah yang akhirnya ditutup di Rp 12.001 per dollar S sempat bertahan beberapa saat di Rp 11,900-an per dollar AS.

"Ruang penguatan rupiah masih ada. Investor masih menunggu nama kabinet Presiden Jokowi minggu ini," demikian tulis riset Samuel Sekuritas Indonesia pagi ini.

baca juga: Euforia Jokowi, Rupiah Pagi Menguat di Bawah Rp 12.000 Per Dollar AS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com