Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Gaung Inklusi Keuangan di Bawah Pemerintahan Jokowi

Kompas.com - 23/10/2014, 13:13 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Keinginan Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk lebih gencar pengimplementasikan inklusi keuangan sudah didukung oleh regulasi dan bisa segera dilaksanakan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Darmansyah Hadad, dalam acara The Second Financial Inclusion Forum Toward More Efficient and Inclusive Financial Services di Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Dengan kata lain, masyarakat berpenghasilan rendah dalam waktu dekat akan lebih mudah mengakses produk keuangan dari perbankan. Sebagai permulaan, pada awal Oktober ini, Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sudah mulai menyalurkan Program Keluarga Harapan (PKH) pada masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia. Berbeda dari penyaluran subsidi pada umumnya, subsidi ini disalurkan menggunakan uang elektronik.

"Kita sudah bisa jalan yang udah jalan sekarang, karena sudah di pilot project jadi menurut saya tidak masalah," ujar Muliaman.

Muliaman juga menjelaskan, proyek pilot yang sudah dilakukan pada awal bulan tersebut sudah berjalan dengan cukup baik. Hanya saja, dalam proyek itu terbukti bahwa bank tidak bisa bekerja sendirian.

Baik agen maupun perusahaan telekomunikan memegang peranan penting. Khususnya, dalam proses transaksi. "Kalau signal cuma dua garis saja, transaksi bisa putus di tengah jalan. Jadi memang ini penting, terutama coverage pada signal itu kemudian yang penting. Terkait regulasi pilot project, kita bisa jalan. Kita buka tabungan mikro dan banyak agen-agen yang kita buka. Agennya itu toko-toko kecil di perempatan jalan yang akan dibina oleh bank, sehingga orang tidak usah datang ke bank ke kota. Jadi bisa di perempatan jalan, yang biasanya jualan pulsa dan lain-lain," katanya.

Menurut Muliaman, agen bahkan memegang peranan yang begitu penting. Tidak hanya memudahkan masyarakat mendapatkan bantuan langsung, namun juga bisa mengenalkan masyarakat pada program keuangan perbankan.

Selain itu, keberadaan agen-agen ini juga bisa mendukung usaha kecil menengah (UKM). Lagi-lagi, UKM pun merupakan salah satu fokus pemerintahan Jokowi.

Di sisi lain, kesuksesan program inklusi keuangan, menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas, juga sudah dimulai dari DKI Jakarta. Dalam kesempatan yang sama, Ronald menuturkan bahwa pemerintah DKI sudah sukses menyalurkan pendapatan dengan uang elektronik.

"Pemerintah DKI adalah salah satu pemerintah yang sukses menjalankan itu. Seorang tukang sapu di DKI, gajinya dibayarkan menggunakan account itu. Melihat ini semua kita gabungkan dengan program financial inclusion," ucapnya.

baca juga: BI Temukan Lima Korporasi yang Berpotensi Bangkrut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com