Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakadilan yang Menguntungkan Sebagian Orang

Kompas.com - 24/10/2014, 08:00 WIB
                                        Ryan Filbert
                                        @RyanFilbert

KOMPAS.com-Beberapa bulan yang lalu, saya pergi ke sebuah mal bersama seorang rekan. Setelah selesai meeting, saya menyempatkan diri untuk membeli obat di apotek yang ada di mal tersebut. Selesai membayar, rekan saya bilang bahwa berbelanja di apotek mal itu sedikit lebih mahal, bahkan kadang harganya cukup jauh dibanding harga obat di pasaran.

Saya bilang ke rekan saya itu, bahwa dengan membayar menggunakan rekening bank tertentu, saya justru mendapatkan cash back setelah 2 minggu sebesar 30 persen. Dan terkejutlah rekan saya bahwa setelah dihitung, justru harga yang saya dapati setelah cash back cukup jauh dari harga pasaran obat-obatan yang ada.

Mendadak saya menyadari sebuah fenomena menarik. Ternyata dua orang yang membeli sesuatu di toko yang sama, pada waktu yang sama, dengan kasir yang sama, bisa mendapatkan harga yang berbeda hanya karena yang seorang mengetahui hal istimewa, dan yang lain tidak.

Bagi Anda yang menggunakan kendaraan bermotor, Anda pastinya pernah mengisi bahan bakar kendaraan Anda. Nah, apakah Anda pernah membayar dengan menggunakan kartu kredit berlogo visa? Bila ya, apakah Anda dikenakan biaya tambahan sebesar 2 persen atas transaksi?

Semenjak tahun 2012, Visa dan Haswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi) bekerja sama untuk membebaskan surcharge sebesar 2 persen untuk pembelanjaan bahan bakar di SPBU, yang dimulai dari Jakarta dan Bandung. Namun, hingga tahun 2014, masih banyak yang mengenakan biaya 2 persen ketika Anda menggunakan kartu kredit berlogo Visa untuk membayar bahan bakar Anda. Bila dikenakan biaya surcharge, Anda bisa menghubungi call center penerbit kartu Anda untuk minta dikreditkan kembali.

Ya, dua contoh tersebut adalah jenis ‘ketidakadilan yang menguntungkan’ Anda bukan? Hidup memang menjadi adil bagi yang lebih berpengetahuan, apakah Anda setuju?

Memiliki pengetahuan lebih banyak dari orang lain bisa didapat dengan berbagai macam cara. Contohnya, Anda bisa lebih banyak membaca, lebih banyak berteman, ataupun membiasakan bertanya atau bersikap kritis.

Semakin baik dan terbuka wawasan Anda, semakin diuntungkan Anda, baik dalam hidup, usaha, atau bisnis yang sedang Anda jalani. Semua itu sebenarnya bermuara pada satu hal terpenting yang wajib kita siapkan, apa itu? 'WAKTU'.

Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa baik di depan ataupun di belakang, Anda PASTI akan membayar. Bila Anda memulai usaha dengan modal nekad tanpa belajar, maka Anda bisa saja berhasil, atau Anda bisa juga gagal dan rugi.

Gagal dan rugi adalah BAYARAN atas modal nekad yang Anda lakukan. Sementara, bila Anda fokus pada belajar terlebih dahulu di awal, Anda memiliki peluang berhasil lebih tinggi, karena Anda telah MEMBAYAR di awal. Hal yang perlu diingat yaitu, harga yang dikenakan untuk membayar di belakang biasanya jauh lebih besar daripada bila membayar di depan.

Hati-hati dengan sebuah sikap terlarang dalam hidup kita, RASA MALAS. Selamat memiliki pengetahuan yang membuat diri Anda menjadi tidak adil di mata orang lain yang tidak berpengetahuan.

Salam investasi untuk Indonesia


Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Berusia 28 tahun, Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF,  CFD, forex, bisnis hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi dan Hidden Profit from The Stock Market. Di bulan Oktober Ryan Filbert menerbitkan 2 seri buku baru pada trading saham berjudul ‘Bandarmology’ dan investasi pada property ‘Rich Investor from Growth Property’. Setiap bulannya Ryan Filbert sering mengadakan seminar dan kelas edukasi di berbagai kota yang ada di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com