Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Susi Pudjiastuti Membesarkan Bisnisnya

Kompas.com - 27/10/2014, 11:20 WIB

KOMPAS.com - Salah satu menteri yang cukup menyedot perhatian adalah Susi Pudjiastuti. Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla ini ramai dibicarakan di media sosial. Mulai dari gayanya hingga masalah tatoo-nya. Harian KONTAN pernah menuliskan kisah Susi Pudjiastuti ini. Ternyata, perempuan yang tidak berpendidikan tinggi ini adalah seorang yang luar biasa. Berikut kisahnya:

Pendidikan bukan satu-satunya tiket untuk menggapai sukses dalam hidup. susi pudjiastuti telah membuktikannya. Meski hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia berhasil membangun bisnis perikanan dan penerbangan dengan omzet ratusan miliar per tahun.

Ulet dan tekun dalam mengembangkan usaha menjadi kunci sukses susi pudjiastuti mengembangkan bisnis perikanan dan penerbangan. Ia mengawali bisnis pada 1983 dengan menjadi pedagang pengumpul (pengepul) ikan bermodal pas-pasan di Pangandaran, Jawa Barat. Tahun 2005, ia mulai merambah bisnis penerbangan.

Susi pudjiastuti mendirikan Susi Air seorang diri dari nol. Saat itu ia sudah menikah dengan seorang pilot pesawat carteran asal Jerman bernama Christian von Strombeck. Ceritanya, setelah menikah dengan pilot asal Jerman itu, susi berangan-angan mengangkut ikannya menggunakan pesawat. Keinginan itu timbul karena transportasi darat memakan waktu lama dan membuat ikan-ikannya mati begitu tiba di Jakarta. Selain risiko kematian, harga ikan juga jatuh.

Tetapi dengan pesawat, Susi cuma membutuhkan waktu satu jam, dari Pangandaran sampai ke Jakarta, sehingga harga ikan pasti tinggi karena lebih segar. Ketika itu, Strombeck mendukung keinginan isterinya itu.

Walau kini sudah berpisah, banyak orang mengaitkan kemajuan susi Air dengan kehadiran Strombeck. Namun susi menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki share ownership dengan mantan pasangannya tersebut. "Karena ada orang kita yang enggak appreciate bangsa sendiri," keluh Susi.

Dari hasil pernikahannya dengan Strombeck, Susi dikaruniai tiga orang anak. Di pertengahan tahun antara bulan Mei hingga bulan September, ia rutin mengambil liburan panjang untuk menghabiskan waktu bersama anak-anaknya tersebut.

Maklum, kedua anaknya kini tinggal di Amerika Serikat sehingga tak mungkin bertemu setiap saat. "Itulah kesempatan bagi saya untuk bertemu dan melepas rindu bersama mereka," katanya. Meskipun memiliki tiga orang anak, Susi tidak berencana mewariskan bisnisnya kepada anak-anaknya itu.

Untuk meneruskan kelanjutan usahanya, ia sudah membentuk sebuah yayasan sejak tahun 1998. Yayasan ini yang nantinya mengambil alih bisnis ketika dirinya meninggal. "Karena saya menyadari bahwa bisnis ini kan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, juga tujuan lainnya untuk kepentingan rakyat kecil seperti nelayan," tutur Susi. (Havid Vebri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com