Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Bukan Politisi Profesional, Ini Kata Saleh Husin

Kompas.com - 28/10/2014, 11:03 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Saleh Husin menanggapi datar penilaian dari pengamat yang menyatakan kalau dirinya bukan merupakan seorang politisi profesional. Menurut dia semua harus ditunjukan dengan kerja keras.

“Tentunya semua kritikan itu bagi saya akan menjadi masukan untuk kita dapat berbenah agar menjadi lebih baik lagi dan kita lakukan itu dengan bekerja keras,”kata Saleh Husin yang ketika dihubungi Kompas.com, dari Kupang, Selasa (28/10/2014).

Diberitakan sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang menilai, figur Saleh Husin asal Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah politisi murni dan bukan politisi profesional.

"Sebagai orang NTT kita tentu bangga, tetapi juga sekaligus pesimistis karena Saleh Husen adalah politisi murni, bukan politisi profesonal," kata Ahmad Atang, di Kupang, Minggu (26/10/2014). (baca: Pengamat: Saleh Husin Bukan Politisi Profesional)

Hal itu disampaikan Ahmad menyikapi keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk Saleh sebagai Menteri Perindustrian. Menurut dia, figur Saleh yang berada pada jajaran menteri di bidang ekonomi menjadi sorotan soal kapasitas, rekam jejak dan gagasan soal masalah industri nasional.

Selain itu, politisi Partai Hanura itu juga sama sekali tidak memiliki jaringan di dunia usaha nasional maupun global. "Maka menurut saya, tarik menarik internal koalisi adalah pada soal siapa yang layak menjadi menteri mewakili parpol," katanya.

"Bahkan bisa diduga dalam waktu tiga bulan bekerja akan ada desakan untuk dilakukan perombakan kabinet jika kinerjanya tidak menggembirakan," katanya.

baca juga: Bisnis dan Gaya Eksentrik Susi Pudjiastuti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com