Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Sentimen Negatif, Rupiah Kembali Melorot

Kompas.com - 30/10/2014, 08:50 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -  Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali tertekan. Pada perdagangan di pasar spot Kamis (30/12/2014),  tupiah melorot hingga mendekati level 12.200.

Seperti di kutip dari data Bloomberg, rupiah dibuka melemah ke posisi 12.104.  Hingga pukul 09.32 WIB, mata uang garuda ini melorot ke level Rp 12.170 per dollar AS atau melemah 0,72 persen dibanding penutupan kemarin pada 12.082,5.

Hari ini, rupiah sendiri diproyeksikan kembali tertekan oleh kenaikan indeks dollar AS di pasar keuangan global. Investor domestik mulai mengantisipasi wacana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi oleh pemerintahan baru.

Dari eksternal, Bank Sentral AS, The Federal Reserve, akhirnya memangkas habis quantitative easing (QE) bulanan, berdalih pasar tenaga kerja sudah jauh membaik kondisinya. Namun belum ada tanda-tanda the Fed rate akan dinaikkan dalam waktu dekat.

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, indeks dollar AS naik tajam setelah pengumuman itu bersamaan dengan pelemahan S&P 500. Imbal hasil US Treasury 10 tahun juga naik hingga 2,32 persen dini hari tadi. Malam nanti angka PDB triwulan III-2014 AS ditunggu dengan perkiraan sedikit melambat.

Kemarin, rupiah yang sempat melemah di pembukaan akhirnya menguat tajam. Selain mengikuti penguatan beberapa mata uang di Asia, kabar rencana kenaikan harga BBM membawa rupiah untuk menguat hingga Rp 12.083 per dollar AS.

"Hari ini penguatan indeks dollar AS dapat membawa kembali sentimen pelemahan rupiah. Besok fokus investor akan sedikit terbagi menjelang pengumuman angka inflasi dan neraca perdagangan di Senin (3/11/2014) siang," tulisnya,


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com