"Pada Kuartal ketiga 2014 ini, industri perbankan tetap dihadapkan pada tantangan atas biaya pendanaan yang lebih tinggi dan pertumbuhan bisnis yang lebih lambat. Kami akan terus memonitor perkembangan kondisi ekonomi makro dan menyesuaikan strategi kami agar dapat menghasilkan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan," sebut Sandeep Jain, Direktur Keuangan Bank Permata, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Sementara itu, pendapatan yang berhasil dihimpun Bank Permata dalam periode sembilan bulan hingga 30 September 2014 mencapai Rp 5,32 triliun. Jumlah ini meningkat 7 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya (YoY), yaitu Rp 4,98 triliun.
Ia menyebutkan, peningkatan pendapatan operasional Permata Bank didorong oleh pertumbuhan pada pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 4,1 triliun atau naik 2 persen dibanding sebelumnya. "Pertumbuhan pendapatan bunga hanya bertumbuh tipis, mengingat adanya tekanan pada tingginya biaya pendanaan dan tumbuh pesatnya pendapatan berbasis biaya (fee based income) perusahaan," tambahnya.
Adapun, pendapatan berbasis biaya (fee based income) perusahaan naik 28 persen YoY menjadi Rp 1,2 triliun. "Hal ini tercapai berkat kinerja Bancassurance dan Trade Finance yang lebih baik, serta aktivitas transaksi berbasis biaya lainnya," sebutnya.