Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Perdagangan September 2014 Defisit 270,3 Juta Dollar AS

Kompas.com - 03/11/2014, 12:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan September 2014 mengalami defisit sebesar 270,3 juta dollar AS. Ini merupakan defisit bulan kelima sepanjang tahun ini.

Pada bulan lalu, neraca perdagangan RI juga defisit sebesar 311,5 juta dollar AS. Pada bulan Juni neraca perdagangan RI defisit, sebesar 288,3 juta dollar AS. Neraca perdagangan pada April 2014 mencetak defisit tinggi sebesar 1,9625 miliar dollar AS. dan pada awal tahun yakni Januari 2014 defisitnya mencapai 443,9 juta dollar AS.

“Ini merupakan defisit bulan kelima pada tahun ini, tetapi defisitnya makin lama makin mengecil,” terang Kepala BPS, Suryamin, Senin (3/11/2014).

Dia memaparkan, ekspor pada September 2014 mencapai 15,28 miliar dollar AS, sedangkan impor pada periode sama mencapai 15,55 miliar dollar AS. Dari sisi volume, neraca perdagangan September 2014 mengalami surplus 32,9 juta ton. “Volume ekspor pada September 2014 sebesar 46,04 juta ton, sedangkan impornya 13,16 juta ton,” ujar Suryamin.

Neraca migas mengalami defisit sebesar 1,029 miliar dollar AS, sementara neraca nonmigas mencetak surplus sebesar 758,7 juta dollar AS. Neraca perdagangan minyak mentah pada September surplus tipis sebesar 179,5 juta dollar AS, begitu pula dengan neraca perdagangan gas yang surplus sebesar 1,005 miliar dollar AS.

“Tetapi, neraca perdagangan hasil minyak mengalami defisit sebesar 2,213 miliar dollar AS,” imbuh Suryamin.

Secara kumulatif, neraca perdagangan RI dari Januari hingga September tahun ini mengalami defisit sebesar 1,668 miliar dollar AS. Defisit neraca perdagangan utamanya dipicu neraca perdagangan migas yang pada Januari-September 2014 mencetak defisit sebesar 9,617 miliar dollar AS.

Surplus neraca nonmigas Januari-September 2014 yang mencapai 7,949 miliar dollar AS tak mampu mengompensasi tingginya defisit minyak mentah yang mencapai 3,127 miliar dollar AS, dan defisit hasil minyak sebesar 17,549 miliar dollar AS. Pada periode sama, neraca perdagangan gas surplus 11,059 miliar dollar AS.

Neraca perdagangan RI dengan ASEAN pada bulan September 2014 mengalami defisit sebesar 34,3 juta dollar AS. Perdagangan RI pada periode sama, mencetak surplus dengan negara-negara UE sebesar 213,6 juta dollar AS. “Defisit dengan Tiongkok paling tinggi mencapai 1,437 miliar dollar AS, dengan Jepang juga defisit 180,6 juta dollar AS, dan dengan Australia defisitnya 216,2 juta dollar AS,” pungkas Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com