Jokowi menyebutkan, saat ini subsidi energi mencapai Rp 330 triliun. Dengan menggunakan sebuah diagram, Jokowi menunjukkan betapa anggaran negara habis juga untuk subsidi lainnya, seperti dana desa sebesar Rp 437 triliun, subsidi LNG Rp 4,21 triliun, subsidi elpiji Rp 55,1 triliun, dan subsidi listrik Rp 68,69 triliun.
"Inilah yang sangat memberatkan posisi anggaran kita. Ruang fiskal anggaran kita sempit sekali. Belum lagi bayar utang Rp 400 triliun," ucap Jokowi di Istana Negara, Selasa (4/11/2014).
Jokowi juga menyebutkan, selama lima tahun ini, negara harus mengeluarkan dana sebesar Rp 714,5 triliun. "Kita bakar, hilang Rp 714,5 triliun, selama lima tahun. Bandingkan dengan kesehatan hanya Rp 202,6 triliun, coba Bapak Ibu semuanya membandingkan. Infrastruktur juga Rp 577,9 triliun. Kalah juga dengan subsidi BBM," keluh Jokowi.
"Tiap hari kita membakar, membakar begitu terus, dan yang justru sangat penting untuk kesehatan, infrastruktur, jauh dengan subsidi BBM itu. Inilah yang harus kita ubah," papar Jokowi.
Menurut dia, tidak ada negara lain yang menghabiskan sebagian besar anggarannya hanya untuk subsidi. Padahal, lanjut Jokowi, subsidi BBM itu hanya dirasakan kelas masyarakat menengah dan atas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.