Hal ini disampaikannya dalam acara Bincang Nasional Pemberdayaan Lembaga Pesantren dalam Rangka Peningkatan Kemandirian Ekonomi serta Mendorong Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur, Rabu (5/11/2014). "Kami siap jadi pilot project pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," tegas Soekarwo saat sambutan di hadapan Gubernur Bank Indonesia (BI) dan pemimpin pesantren wilayah Jatim.
Soekarwo menilai, keputusan BI untuk fokus pada pengembangan ekonomi syariah di wilayah Jawa Timur merupakan langkah yang tepat. Soekarwo yakin, potensi ekonomi syariah Jatim sangat besar. Dari keseluruhan jumlah penduduk Jawa Timur yang mencapai 38 juta, sebanyak 36,7 juta penduduknya memeluk agama Islam.
"Tiga puluh delapan juta penduduk Jatim, 36,7 juta beragama Islam atau sekitar 96,9 persen di Jatim beragama Islam, selain itu pada semester I 2014 terdapat 23 kantor cabang bank umum syariah di Jatim, 31 bank pembiayaan syariah, koprasi jasa keuangan syariah dan koprasi syariah," imbuhnya.
Selain itu, dalam sambutannya, Soekarwo juga menuturkan apresiasinya atas pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Perwakilan otoritas moneter negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jawa Timur.
Menurut dia, membawa sorotan di bidang keuangan syariah pada Jawa Timur merupakan hal yang tepat. "Karena Jatim punya potensi ekonomi syariah yang luar biasa," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.