Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Diminta Ikutkan Indonesia dalam AIIB

Kompas.com - 05/11/2014, 22:35 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mempertimbangkan kemungkinan Indonesia bergabung dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang diprakarsai Tiongkok. Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto, pembiayaan dari lembaga internasional diperlukan dalam membangun infrastruktur Indonesia.

"AIIB mendanai program jalur sutra abad 21, akan melintasi Asia Tenggara. Barangkali Bapak Wapres perlu pertimbangkan kembali keanggotaan Indonesia dalam AIIB," kata Bambang saat membuka acara Indonesia Infrastructure Week 2014, di Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Hadir dalam acara tersebut Wapres Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Menurut Bambang, masalah terkait perekonomian yang akan dihadapi Indonesia ke depannya sangat kompleks. Salah satu cara untuk mengurai masalah tersebut, kata dia, adalah melalui pembangunan infrastruktur. Sayangnya, lanjut Bambang, belum terlihat kemajuan menggembirakan terkait pendanaan pembangunan infrastruktur dalam tiga tahun terakhir.

Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur tahun depan bahkan berkurang dibandingkan tahun ini.

"APBN 2014 anggaran Rp 206 triliun, sedangkan APBN 2015 menurun menjadi Rp 169 triliun," kata Bambang.

Ia juga menyampaikan bahwa Kadin telah berupaya menarik investor dan membangun infrastruktur. Selain itu, menurut Bambang, Kadin telah menyampaikan kepada pemerintah gagasan untuk mendirikan bank pembangunan infrastruktur.

Dua hari lalu, Presiden Jokowi menerima kedatangan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Istana Merdeka, Jakarta. Seusai pertemuan, Jokowi menyatakan bahwa Indonesia terbuka untuk bekerja sama dengan Tiongkok dalam menghidupkan kembali jalur sutra atau jalur perdagangan antara Tiongkok dengan negara-negara lain di Asia.

Menurut Jokowi, Indonesia terbuka untuk kerja sama tersebut selama kepentingan nasional bisa terjaga dan menguntungkan bagi rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com