Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KompasKarier.com Fair Hari Kedua Kian Ramai

Kompas.com - 06/11/2014, 14:50 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - KompasKarier.com Fair hari kedua, di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta, Kamis (6/11/2014) semakin ramai didatangi para pencari kerja. Meski didera panas, ratusan para pencari kerja rela mengantre di depan pintu masuk gedung.

Pengunjung KompasKarier.com harus mengantre di sisi kiri mengarah ke halaman luar belakang gedung. Jika kemarin sorotan matahari tak langsung menembus kulit mereka, kini mereka seperti orang yang dijemur di bawah matahari. Sekitar 15 meter antrean pengunjung itu dipasangkan tali pembatas.

"Ya mau gimana. Kan memang kalau job fair antre. Udah biasa, tidak masalah panas juga," timpal Raisa, lulusan Sekretaris yang ikut antre.

Meski mengantre, antusiasme terhadap bursa lowongan kerja portal yang berafiliasi dengan Kompas.com ini tetap tinggi. "Tinggal masuk saja. Gratis juga. Saya bilang ini wajar," kata Edo.

Hal tersebut diamini oleh pengunjung lain yang juga ikut mengantre.  "Iya ya, makin siang makin panjang ke belakang. Tapi enggak apa-apa, kan demi kerja saya ikut saja," kata Fatimah, lulusan psikologi di sela antrean masuk.

Sementara Ayu, mencari tempat yang lebih teduh saat mengantre. "Saya sama ibu ke sini. Saya antre agak adem, paling kepikiran ibu aja kasihan nunggunya," ujar Ayu lulusan Sastra Inggris itu.

Hingga pukul 13.15 WIB, antrean ini kian mengulur ke belakang halaman atau sudah mendekati gerbang hitam untuk keluar gedung itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com