Dia menilai bahwa dana survei itu tidaklah mubazir. "Ya enggak apa-apa (uang anggaran Rp 16 miliar) dan itu bukan mubazir. Kita dapat mengetahui kegempaan di Selat Sunda, itu ilmu," kata Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (7/11/2014) malam.
Dia menjelaskan, proyek Jembatan Selat Sunda merupakan prioritas pemerintahan sebelumnya. Oleh karena itu, dana survei untuk menunjang proyek itu sengaja dialokasikan pemerintah. Sementara itu, setelah pergantian pemerintahan, prioritas tersebut berubah dan pemerintah memutuskan untuk menunda megaproyek tersebut. Pasalnya, kata Basuki, proyek itu tidak sejalan dengan visi dan misi pemerintahan saat ini yang ingin membangun sektor kemaritiman.
"Enggak apa-apa, loh enggak percuma wong itu buat survei. Jadi itu kan tidak dibatalkan, tetapi ditunda," kata dia.
Di sisi lain, proyek Jalan Tol Sumatera yang merupakan satu paket proyek dengan JSS dipastikan tetap berjalan. "Tetap jalan (Tol Sumatera), kata Bappenas Selat Sunda itu selat yang lalu lintasnya sibuk, kita mau tunjukkan sebagai negara maritim, kita mampu mengaturnya," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.