“Tidak usah banyak-banyak skenario. Kalau kebanyakan, nanti bingung, paling banyak tiga saja, paling kurang dua,” kata Adrinof di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (13/11/2014) seusai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.
Menurut Adrinof, skema kenaikan harga BBM bersubsidi ini sudah dibicarakan secara informal dengan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityswara. Nantinya, kata Adrinof, pemerintah akan membicarakan hal itu secara resmi dengan Bank Indonesia.
Adrinof menyampaikan, saat ini pemerintah tengah menghitung ulang nilai kenaikan harga BBM. Perhitungan ulang dilakukan menyusul harga minyak dunia yang turun menjadi 80,85 dollar AS per barel. “Sejak dulu harus dikalkulasi. Kalau sedang dikalkulasi ulang, iya. Di Bappenas, di Kemenkeu, nanti disatukan, dilaporkan ke presiden,” kata Adrinof.
Mengenai kapan target perhitungan ulang ini dirampungkan, Adrinof tidak menjawabnya. Ia mengatakan, hal yang mendesak saat ini adalah membangun jaringan pengamanan sosial.
Pemerintah, kata dia, mengedepankan hal tersebut dibandingkan dengan perhitungan kenaikan harga BBM. “Jangan nanti bikin keputusan mengejutan, tetapi masyarakat tidak disiapkan,” ujar Adrinof.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa kenaikan harga BBM yang sedianya dilakukan awal bulan lalu akan ditunda. Penundaann itu berkaitan dengan turunnya harga minyak dunia. Karena itu lah, menurut dia, Pemerintah perlu melakukan penyesuaian ulang mengenai berapa nilai kenaikan harga.
baca juga: Ini Komentar JK Mengenai Permintaan Menteri Susi soal BBM Bersubsidi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.