Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Cenderung Bergerak di Rentang Tipis

Kompas.com - 14/11/2014, 08:40 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, kOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak variatif kembali di akhir pekan ini, Jumat (14/11/2014). Rentang pergerakan tipis masih membayangi indek dengan sentimen utama internal adalah wacana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) saat penutupan perdagangan Kamis (13/11/2014) turun tipis 0,17 poin ke level 5.048,67.?Sepanjang perdagangan, indeks bergerak pada kisaran 5.029,62-5.052,49. Investor asing kembali melakukan aksi beli atau nett buy senilai Rp 149 miliar.

Dari eksternal, Amerika Serikat akan merilis data initial jobless claims yang diperkirakan turun 271.000 dari sebelumnya 278.000. dari internal, selain wacana kenaikan harga BBM bersubsidi, keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 7,5 persen juga menjadi sentimen pergerakan IHSG akhir pekan ini.

Riset Asjaya Indosurya Securities menyatakan IHSG menutup perdagangan dengan posisi candle positif/ candle hijau  di tengah tekanan yang terjadi selama perdagangan. Jumlah capital inflow sudah mencapai di atas Rp 42 triliun kembali. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap IHSG.

"Potensi IHSG menuju resistance 5094 masih terbuka cukup besar, selama support 5002 masih terjaga. Hari ini IHSG memiliki peluang kembali melanjutkan penguatan" tulisnya.

Rekomendasi saham hari ini antara lain SMCB, ISAT, PWON dan BBNI. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com