IHSG Akhir Pekan Ditutup menguat Tipis di 5.049,48

Pada pembukaan perdagangan, indeks sempat bergerak di zona merah, sebelum kemudian bangkit menguat. Namun jelang penutupan sesi I, IHSG melemah, dan kembali naik tipis pada sesi penutupan. Salah satu yang memberi tenaga adalah pengumuman dari bank sentral bahwa neraca berjalan mulai membaik.

Pada penutupan pasar, IHSG ditutup menguat sebesar 0,82 poin atau 0,01 persen di posisi 5.049,48. Volume perdagangan mencapai 4,89 miliar lot saham senilai Rp 4,46 triliun. Sebanyak 121 saham diperdagangkan menguat, 154 saham melemah dan 88 saham stagnan.

Saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar adalah BBRI (Rp 11075), ASII (Rp 7.175), INTP (Rp 24.200), SMGR (Rp 15.975), WIKA (Rp 2.900). Sementara itu, saham-saham yang memberi turnover negatif terbesar yaitu ITMG (Rp 17.650), MPPA (Rp 3.040), ACES (Rp 795), MNCN (Rp 2.315) dan SCMA (Rp 3.150).

Dari 10 sektor saham, enam di antaranya ditutup menguat, yaitu industri dasar (0,7 persen), aneka industri (0,76 persen), properti (0,1 persen), infrastruktur (0,23 persen), keuangan (0,28 persen) serta manufaktur (0,17 persen). Sementara itu, empat sektor yang melemah adalah agribisnis (-0,25 persen), pertambangan (-0,74 persen), konsumer (-0,4 persen) serta perdagangan (0,8 persen).

Bursa di kawasan Asia Pasifik bergerak mix, meski Wall Street kembali mengukir rekor baru. Hal ini terjadi karena investor mencermati data pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Indeks Nikkei225 Tokyo Jepang naik 0,56 persen menjadi 17.490,83. Sementara itu, indeks Hang Seng ditutup naik 0,28 persen menjadi 24.087,38. Namun demikian, bursa Shanghai ditutup melemah sebesar 0,27 persen di posisi 2.478,82.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore hari ini melemah tipis sebesar 0,08 persen di posisi 12.213 per dollar AS.