Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jokowi Butuh Bos BUMN yang Jempolan"

Kompas.com - 16/11/2014, 14:36 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seharusnya dipimpin oleh orang yang profesional, akuntabel dan independen untuk mencegah kerugian negara. Dari sekian banyak kerugian yang dialami negara, sebagian besar dinilai bersumber dari pengelolaan BUMN yang tidak tepat.

"Jokowi butuh bos BUMN yang jempolan," ujar peneliti independent Dede Nugroho, dalam sebuah diskusi mengenai calon direksi BUMN di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/11/2014).

Dede menyebutkan, dalam data laporan mengenai keuangan BUMN, setidaknya dalam dua tahun terakhir, beberapa BUMN mengalami kerugian. Sebut saja seperti Garuda Indonesia, Krakatau Steel, dan Aneka Tambang.

Berikut laporan keuangan yang dipaparkan Dede:

Garuda Indonesia. Tahun 2012, memperoleh keuntungan Rp 21,55 miliar. Tahun 2013, merugi Rp 125,58 miliar, dan pada semester pertama tahun 2014, Garuda kembali merugi Rp 2,4 triliun. Artinya, dalam setahun Garuda merugi sekitar 1.900 persen.

Krakatau Steel. Tahun 2012 mendapat kerugian Rp 112, 79 miliar. Pada tahun 2013, mendapat keuntungan Rp 122,29 miliar. Kemudian, pada semester pertama 2014, merugi Rp 1 triliun. Data tersebut menunjukan Karakatau Steel dalam tempo satu tahun merugi sekitar 900 persen.

Aneka Tambang (Antam). Tahun 2012, Antam memperoleh keuntungan Rp 475,97 miliar. Tahun 2013, keuntungan Rp 373,56 miliar. Namun, pada semester pertama tahun 2014, Antam merugi Rp 638,58 miliar. Artinya Antam merugi sebesar 300 persen dalam setahun.

Kerugian-kerugian yang dialami BUMN tersebut, menurut Dede dipengaruhi oleh proses pengelolaan yang tidak baik dari masing-masing direksi BUMN. Inefisiensi dan korupsi disebut menjadi salah satu penyebab utama kerugian.

Menurut Dede, selain harus memperoleh direksi BUMN yang kredibel, Menteri BUMN Rini Soemarno seharusnya berusaha mendapatkan kepercayaan dari rakyat. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melibatkan lembaga kredibel seperti KPK dalam mekanisme perekrutan calon-calon direksi BUMN.

Dede juga mendesak agar Presiden Joko Widodo dapat turun tangan untuk membenahi mekanisme perekrutan dirut BUMN. (baca: Jokowi Diminta Benahi Mekanisme Pemilihan Direksi BUMN)

"Presiden dan Wakil Presiden sebagai pemutus di Tim Penilai Akhir tak boleh lepas tangan dalam proses rekruitmen ini," kata Dede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com