Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Belum Naik, Harga Sembako Sudah Merangkak Naik

Kompas.com - 17/11/2014, 11:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan pokok nampaknya tidak mau menunggu keputusan pemerintah. Sebab, sebelum pemerintah mengumumkan keputusan resmi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, sejumlah harga kebutuhan pokok sudah terkerek naik lantaran terkena imbas rencana pemerintah tersebut. Alhasil, laju inflasi diperkirakan ikut naik.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, pengaruh expected inflation akibat rencana kenaikan harga BBM bersubsidi memang sulit dihindari. Bahkan, pengaruhnya bukan hanya terhadap harga-harga komoditas. Tapi, juga berdampak langsung kepada harga jasa yang berhubungan langsung dengan kenaikan harga BBM, semisal biaya transportasi dan logistik.

Karena itu, David mengaku sulit memperkirakan berapa inflasi pada bulan November, mengingat belum jelasnya kepastian besaran harga BBM bersubsidi yang akan dinaikkan pemerintah. Yang jelas, menurut David, angka inflasi pada bulan November akan lebih tinggi dibanding bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Jika kenaikan harga BBM tidak lebih dari Rp 2.000 per liter, Ia optimistis, inflasi bisa dikendalikan di bawah 8 persen hingga akhir tahun 2014.

Ekonom LIPI, Latif Adam menambahkan, risiko dari ketidakpastian kenaikan harga BBM ini menimbulkan ekspektasi inflasi semakin tinggi. Masyarakat sudah memiliki ekspektasi bahwa pemerintah akan mengambil kebijakan menaikkan harga BBM. Akibatnya, masyarakat telah melakukan penyesuian harga dalam menjual barang dan jasanya kepada masyarakat. Efekya, inflasi akan melejit. Kondisi ini sudah terlihat dari hasil survei Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa konsumen memprediksi ekspektasi harga enam bulan mendatang akan meningkat karena kenaikan harga BBM.  

Karena itu, Latif meminta pemerintah untuk secepatnya memberikan kepastikan tentang harga BBM bersubsidi. Dia berharap, kenaikan harga BBM bersubsidi ini dilakukan pemerintah secara langsung sekaligus dengan besaran Rp 2.500-Rp 3.000 per liter.

Dengan kenaikan sekaligus, Latif memprediksi, pemerintah dapat mengendalikan inflasi yang timbul dari kebijakan ini. Prediksi  Latif, inflasi hingga akhir tahun ini 7 persen-8 persen. (Agus Triyono, Asep Munazat Zatnika, Margareta Engge Kharismawati)

baca juga: Cegah Harga Barang Tak Terkendali, Pemerintah Diminta Segera Umumkan Kenaikan Harga BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com