Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Kenaikan Harga BBM Tidak Banyak Memengaruhi Industri

Kompas.com - 18/11/2014, 14:38 WIB


SEMARANG, KOMPAS.com
- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak banyak memengaruhi industri karena sebagian besar sudah menggunakan BBM nonsubsidi.

"Kalaupun ada pengaruhnya juga tidak terlalu besar, mungkin hanya akan ada kenaikan sekitar 2-3 persen itu pun di sektor logistik," ujar Saleh usai menghadiri pembukaan dan pelepasan peserta pelatihan keterampilan SDM industri bidang garmen di Balai Pengembangan SDM dan Produk IKM Disperindag Jateng di Semarang, Selasa (18/11/2014), seperti dikutip Antara.

Presiden Joko Widodo mengumumkan mulai 18 November 2014 pukul 00.00 WIB, harga premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.

Menurut Saleh, bukan hanya industri skala besar yang tidak terpengaruh pada kenaikan harga tersebut, tetapi juga industri skala kecil yang kuantitas produksinya tidak sebanyak industri besar.

Saleh mengatakan, yang diinginkan pelaku industri adalah kepastian dari kenaikan BBM tersebut. Mereka mengaku, ketidakpastian tersebut berpengaruh terhadap produksi perusahaan.

"Gonjang-ganjing karena isu kenaikan harga BBM justru berdampak tidak baik terhadap industri mereka, tetapi kalau sudah pasti mereka juga akan lebih nyaman untuk terus melakukan produksi," jelasnya.

Sementara itu, Saleh mengakui sebelum diputuskannya kenaikan harga BBM subsidi, Pemerintah sudah melakukan pembicaraan dengan para pelaku industri. Upaya tersebut dilakukan agar para pelaku industri lebih siap menghadapi dampaknya terhadap usaha mereka.

Mengenai pengaruhnya terhadap penurunan tingkat daya beli di kalangan masyarakat, kata Saleh, pihaknya terus memantau kemungkinan dampak tersebut. Meski demikian, pihaknya berharap pengaruh tersebut tidak terlalu besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com