Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Harga Sembako Naik hingga Dua Persen

Kompas.com - 18/11/2014, 17:44 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Rahmat Gobel memastikan harga bahan pokok naik menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kendati demikian, menurut Gobel, kenaikan harga bahan pokok hanya satu hingga dua persen.

"Satu-dua persenlah," ujar Gobel di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Menurut dia, efek kenaikan harga BBM terhadap harga bahan pokok tidak akan berlangsung lama. Ia memprediksi, efeknya hanya terjadi hingga tiga bulan ke depan.

Gobel juga menyebutkan bahwa harga cabai akan naik paling tinggi dibandingkan bahan pokok lainnya. Kenaikan harga cabe, lanjut dia, juga dipengaruhi musim kering di sejumlah wilayah. "Yang paling besar cabe. Yang lain, ada naik, ada juga yang kecenderungan turun, seperti daging, kemarin," kata dia.

Meskipun ada kenaikan harga, ia memastikan kenaikan tersebut tidak mengakibatkan gejolak di pasar. Sejauh ini, menurut Gobel, situasi pasar aman terkendali. Ia juga memastikan bahwa stok bahan pokok aman hingga tahun baru nanti. Kementerian Perdagangan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk mendahulukan arus bahan pokok. "Supaya jangan terjadi keterlambatan dalam perdagangan antarpulau," ujar dia.

Di samping itu, menurut Gobel, Kementerian Perdagangan telah berkoordinasi dengan Badan Intelijen Nasional dan Kepolisian untuk membantu meredam kemungkinan masalah yang terjadi di pasar. Gobel juga telah meminta dinas perdagangan dan perindustrian daerah untuk melakukan pemantauan dari waktu ke waktu.

Gobel pun mengimbau agar masyarakat tidak melakukan penimbunan barang. "Makanya, semua dinas, kepala dinas perdagangan dan perindustrian di daerah, saya suruh mereka pantau terus supaya masyarakat jangan panik. Intinya adalah ketersediaan pangan cukup," kata dia.

Pada Senin (18/11/2014) malam, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, masing-masing sebesar Rp 2.000 per liter. Dengan demikian, harga bensin menjadi Rp 8.500 per liter dari Rp 6.500 per liter, sementara solar menjadi Rp 7.500 per liter dari Rp 5.500 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com