Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bedak dan Lisptik Bersiap Naik

Kompas.com - 20/11/2014, 13:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski telah menaikkan harga jual, industri kosmetika Indonesia kembali akan menaikkan harga jual, menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Nuning S. Barwa, Presiden Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) bilang, kenaikan harga kemungkinan besar akan diberlakukan mulai awal 2015. "Karena harga BBM naik akan diikuti kenaikan upah pekerja, bahan baku, serta harga kemasan," kata Nuning kepada KONTAN (18/11/2014).

Hanya saja, Nuning belum bisa memperkirakan berapa besar kenaikan harga kosmetika. Ia bilang, hitungan kenaikan harga kosmetik besarnya tergantung pada kebijakan di masing-masing perusahaan kosmetik.

Kenaikan harga ini akan memperpanjang catatan kenaikan harga produk kosmetik. Sebab, sepanjang tahun ini saja, industri kosmetik sudah menaikkan harga jual 5 persen sampai 15 persen. Kenaikan harga tahun ini menyusul kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Desril Muchtar, Sekretaris Perusahaan PT Martina Berto Tbk menuturkan, sepanjang tahun ini perusahaannya telah menaikkan harga 10 persen-15 persen, karena naiknya biaya produksi akibat kenaikan TDL. Adapun rencana kenaikan harga kosmetik akibat kenaikan harga BBM, Desril belum membuat kebijakan. "Kami masih hitung dan budgeting. Yang jelas kenaikan harga BBM akan berimbas pada harga bahan baku, upah buruh," kata Desril.

Menurut Desril, ada dua cara menghadapi kenaikan harga BBM. Pertama, mengurangi margin dan kedua menaikkan harga jual. Jika pilihannya menaikkan harga jual, perusahaan akan mempertimbangkan daya beli konsumen serta harga kompetitor.

Kenaikan harga tahun ini telah dilakukan PT Mustika Ratu Tbk. Putri K Wardani Chief Executive Officer (CEO) Mustika Ratu bilang, kenaikan harga yang dilakukan merupakan efek dari melemahnya rupiah. "Kenaikan harga kami sekitar 5 persen-7 persen," kata Putri.

Adapun kenaikan harga akibat kenaikan TDL maupun kenaikan BBM masih dihitung perusahaan. Putri bilang, saat ini ia masih menunggu efek kenaikan BBM terhadap harga bahan baku, harga kemasan, biaya transportasi serta biaya lainnya. Putri berharap, pemerintah memberi insentif kepada industri dalam bentuk kompensasi kenaikan harga BBM dan kenaikan TDL. (Francisca Bertha Vistika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com