Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.57 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Januari tak berubah posisi di level 74,50 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember yang habis masa berlakunya pada hari ini turun 5 sen menjadi US$ 74,53 sebarel.
Penurunan harga minyak disebabkan oleh adanya kenaikan cadangan minyak mentah AS. Data yang dirilis Energy Information Administration kemarin (19/11) menunjukkan, cadangan minyak AS naik 2,6 juta barel menjadi 381,1 juta barel pada pekan lalu. Padahal sebelumnya, sejumlah analis yang disurvei Bloomberg memprediksi adanya penurunan cadangan sebesar 1,5 juta barel.
Sentimen lain yang menggerus harga minyak adalah investor menunggu aksi Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk segera memangkas produksi mereka.
"Kecemasan mengenai outlook pertumbuhan ekonomi global dan kenaikan cadangan minyak memiliki peran terbesar dalam pergerakan harga minyak. Meskipun OPEC nantinya menyetujui pemangkasan produksi, banyak yang skeptis hal itu akan dijalankan," urai Michael McCarthy, strategist CMC Markets di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Januari naik 10 sen menjadi 78,20 dollar AS per barel di ICE Futures Europe exchange.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.