Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: Ekonomi Indonesia Akan Tapaki Jalan Terjal dan Bergelombang

Kompas.com - 20/11/2014, 23:42 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Indonesia disebut akan menjalani kondisi sulit di masa depan karena perekonomian global belum menunjukkan tanda perbaikan yang berarti, sementara kegiatan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat terkait dengan negara-negara asing.

"Dalam beberapa tahun ke depan, perekonomian domestik kita yang telah semakin terintegrasi ke dunia akan menapaki jalan terjal dan bergelombang. Tantangan eksternal ke depan, akan tidak ringan dan sarat kejutan," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, di Jakarta, Kamis (20/11/2014) malam.

Pandangan Agus ini disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2014 di Jakara Convention Center (JCC). Acara tersebut merupakan "modifikasi" dari acara "Bankers Diner" yang rutin diadakan Bank Indonesia setiap tahun.

Mengenai keadaan perekonomian global, Agus tidak menampik bahwa sudah ada tanda-tanda pemulihan. Perbaikan ekonomi Amerika Serikat merupakan salah satu tolok ukur dari perbaikan tersebut. Hanya saja, raksasa ekonomi dunia lainnya, yaitu Tiongkok malah menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Tiongkok, sebagai salah satu penopang ekonomi global, saat ini juga tampak mengalami perlambatan dalam perekonomiannya. Agus menambahkan, perlambatan ekonomi Tiongkok harus diwaspadai karena berlangsung lama dan berdampak besar ke perdagangan global, termasuk Indonesia.

"Memang, ekonomi global terlihat mulai pulih, namun dengan laju pertumbuhan yang masih terlalu rendah dan sangat rentan. Meskipun Amerika Serikat sebagai lokomotif ekonomi dunia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang konsisten, tren pertumbuhannya menurun dibandingkan sebelum krisis global," papar Agus.

Di sisi lain, Indonesia memang tidak bisa bebas dari dinamika perekonomian global. Mewakili Bank Indonesia, Agus juga mengungkapkan bahwa dinamika tersebut sebenarnya menyimpan pula peluang bagi Indonesia.

"Integrasi yang kuat ke dalam rantai nilai perdagangan global merupakan sumber penciptaan lapangan kerja yang semakin luas dan beragam," ujar Agus. "Globalisasi juga membuka peluang untuk mempercepat alih teknologi dan membangun skill-set modal manusia yang merupakan prasyarat bagi peningkatan kapasitas dan kapabilitas dalam memasok pasar dunia."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com