"Anggap saja itu sedekah Rp 2.000 per liter buat rakyat Indonesia," ujar Bimbim di Jakarta, Sabtu (22/11/2014).
Rekan satu band Bimbim, yakni Ridho Slank meminta masyarakat memberikan kesempatan kepada Jokowi untuk membuktikan jika penyaluran dana pemotongan subsidi BBM tersebut bisa tepat sasaran.
Secara pribadi, Ridho tidak menginginkan harga BBM naik. Namun, ia memandang kebijakan tersebut sebagai suatu langkah demi masa depan negara yang lebih baik. Lagi pula, menurut Ridho, bukan kali ini saja seorang presiden menetapkan kenaikan harga BBM bersubsidi atau mengurangi subsidi BBM.
"Kalau buat saya, enggak ada yang pingin BBM naik, hanya kalau kita lihat dari pemerintahan Habibie hingga SBY pasti pernah naikin BBM, hanya kondisi sekarang berbeda karena dicabutnya subsidi ini. Mudah-mudahan tepat sasaran kepada orang yang membutuhkan," sambung dia.
Personel dari band yang pernah mendukung Jokowi-Jusuf Kalla saat masa kampanye ini mengaku diprotes penggemarnya melalui Twitter terkait kenaikan harga BBM bersubsidi. Kendati demikian, menurut Ridho, sekarang bukan saatnya untuk berpikir membela Jokowi atau tidak.
Kini, Ridho meminta masyarakat untuk bersama-sama mendukung kebijakan pemerintah namun juga tetap melakukan pengawasan. "Kalau subsidi itu memang enggak tepat sasaran, kita komplain," ucap dia.
Seperti diberitakan, Presiden Jokowi menaikan harga BBM bersubsidi masing-masing Rp 2000 per liter. Harga premium menjadi Rp 8.500 per liter sedangkan solar menjadi Rp 7.500 per liter.
baca juga: Pertamina Sayangkan Mobil Mewah Masih Tenggak Premium
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.