Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Konsumsi Pertamax di Bengkulu Meningkat 40 Persen

Kompas.com - 24/11/2014, 20:19 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Sales Eksekutif Retail Depo Pertamina, Pulau Baai Bengkulu, Sigit Wicaksono menyebutkan, lima hari sejak dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) terjadi lonjakan konsumsi pertamax hingga 40 persen di daerah itu.

"Pertamina mencatat, dalam lima hari pascakenaikan BBM terjadi penurunan konsumsi premium sebanyak 19 persen dan solar 11 persen di Bengkulu, tetapi konsumsi pertamax naik menjadi 40 persen," kata Sigit Wicaksono di Bengkulu, Senin (24/11/2014).

Namun, jumlah tersebut belum dapat disimpulkan bahwa penggunaan pertamax meningkat akibat kenaikan BBM karena perubahan tersebut sifatnya masih baru. Hal seperti ini biasa terjadi saat harga BBM dinaikkan.

"Dua minggu dari kenaikan harga BBM baru kami bisa menyimpulkan apakah masyarakat beralih ke pertamax atau perubahan gaya hidup hemat masyarakat," jelasnya.

Kenaikan harga BBM berimbas positif pada Pertamina Bengkulu karena jika harga tak dinaikkan maka stok BBM di Bengkulu hanya mampu bertahan hingga 21 Desember 2014. Dengan naiknya harga dan terjadinya penambahan pembelian pertamax maka stok BBM di Bengkulu mampu bertahan hingga 29 Desember 2014.

Sebelumnya, Kepala Bidang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu, Nurul Hasanudin memaparkan, dampak kejutan dari kenaikan harga BBM terjadi di Bengkulu berdasarkan survei lembaga itu hanya berlaku hingga dua bulan.

"Berdasarkan pengalaman, kejutan kenaikan BBM hanya berlangsung hingga dua bulan maksimal, selebihnya masyarakat akan bisa beradaptasi," kata Nurul. Ia melanjutkan, segmen masyarakat yang paling berdampak terhadap kenaikan BBM adalah karyawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com