Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Kritik Kenaikan BI Rate

Kompas.com - 25/11/2014, 14:34 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Saratoga Capital, Sandiaga S Uno menyayangkan langkah Bank Indonesia yang mengerek suku bunga menjadi 7,75 persen. Sandi mengatakan, Bank Indonesia tentu punya alasan untuk menjaga inflasi sehingga mengambil kebijakan tersebut.

Namun menurut dia, ada kebijakan lain yang bisa diambil menyusul keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Jadi, mungkin BI naikin suku bunga karena khawatir inflasi. Tapi coba dicari policy lain yang enggak menjepit pengusaha gitu lho," kata Sandi ditemui di sela-sela Indonesia Economic Forum, Selasa (25/11/2014).

Sandi mengatakan, suku bunga BI yang naik membuat likuiditas pengusaha kian terbatas. Dia pun berharap, BI mau mengkaji ulang kebijakan itu. "Jadi alangkah baiknya dilihat dulu dampak kenaikan BBM ini terhadap inflasi. Jangan langsung tiba-tiba dinaikin. Ini kan akan memberatkan sekali bagi pengusaha," tandas Sandi.

Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), Selasa (18/11/2014) menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen mengacu pada beberapa pertimbangan.

Menurut Gubernur BI, Agus Martowardojo, kebijakan tersebut terpaksa dilakukan untuk merespon ekspektasi inflasi, menjaga kondisi defisit neraca berjalan, menjaga likuiditas perbankan, dan meningkatkan pertumbuhan kredit.

Hal-hal ini berkaitan erat dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang baru saja diumumkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (17/11/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com