Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Open Sky" Berlaku Mulai pada 2015, Industri Penerbangan Ajukan 3 Permintaan

Kompas.com - 25/11/2014, 22:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesian National Air Carriers Assosiation (INACA) berharap tetap bisa bersaing dengan pemain di industri penerbangan di negara-negara anggota ASEAN, ketika kesepakatan kawasan bebas terbang (Open Sky) mulai berlaku pada 2015. Dukungan nyata kebijakan pemerintah dinanti.

“Agar bisa kompetitif seperti negara lain, dalam rangka open sky, ada tiga hal yang kami minta (kepada Pemerintah)," kata Ketua Umum INACA, Arif Wibowo, Selasa petang (25/11/2014).

Ketiga permintaan itu, sebut Arif, adalah penghapusan bea masuk pembelian pesawat dan komponennya, perpajakan untuk sewa pesawat dari luar negeri, dan insentif untuk harga avtur.

Menurut Arif, industri penerbangan Indonesia butuh dukungan pemerintah bila ingin tetap bisa bersaing dengan pelaku industri dari negara lain. Di negara-negara lain, ujar dia, dukungan semacam penghapusan pajak pertambahan nilai dan bea masuk sudah berlaku.

"Dijanjikan oleh Pak Menkeu dan Pak Menko (Perekonomian), Pemerintah akan mendukung industri tersebut. Kami masih ada meeting satu minggu lagi untuk progress-nya,” imbuh Arif.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Emirsyah Satar, tak sependapat bila INACA disebut meminta proteksi dari pemerintah. "Kami ingin bermain sama seperti pemain di negara-negara lain. Jangan salah, INACA tidak minta proteksi. Biar kompetitif, gitu aja,” tegas dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil belum bisa memastikan bentuk dukungan pemerintah bagi industri aviasi dalam menghadapi kesepakatan open sky tersebut. “Minggu depan akan ada solusi supaya industri ini terbantu dari beban-beban yang tidak perlu selama ini,” kilah dia ketika ditanya soal bentuk konkret dukungan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com