Berdasarkan Keterbukaan Informasi, piutang pembiayaan berprinsip murabahah melorot 11 persen dari Rp 19,886 triliun pada Januari 2014 menjadi hanya Rp 17,530 triliun pada akhir kuartal ketiga ini. Secara keseluruhan, aset industri multifinance syariah ikut turun 5 persen menjadi Rp 22,601 triliun.
Sebetulnya, pertumbuhan negatif industri multifinance syariah tidak terlepas dari perlambatan yang terjadi di industri multifinance konvensional. Hal ini dikarenakan kondisi makro ekonomi yang tidak mendukung, termasuk tingginya biaya dana dan ketatnya likuiditas.
Sampai September 2014, pembiayaan industri multifinance mencapai Rp 365,925 triliun atau tumbuh tipis 4 persen ketimbang awal tahun lalu yang sebesar Rp 350,945 triliun. Kontribusi negatif berasal dari bisnis sewa guna usaha dan anjak piutang.
Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia meramalkan, pembiayaan industri di sepanjang tahun ini akan single digit. Padahal, awal tahun, ia sempat optimistis, industri mampu membukukan pertumbuhan pembiayaan sedikitnya 10 persen. “Pertumbuhan negatif dari bisnis alat berat masih menghantui,” pungkasnya. (Christine Novita Nababan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.