Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan: Tidak Benar Perkebunan Sawit Dikuasai Perusahaan Besar

Kompas.com - 27/11/2014, 12:42 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesian Palm Oil Conference and 2015 Price Outlook (IPOC) ke 10 telah resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono di Bandung, Kamis (27/11/2014). Dalam sambutannya, Hari mengatakan bahwa perkebunan kelapa sawit masih banyak dimiliki oleh para petani. Dia pun menepis tudingan yang menyebutkan perkebunan sawit dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar.

"Kelapa sawit memiliki peran besar bagi ekonomi Indonesia, saat ini luas lahan kelapa wasit 10,5 juta hektar, 4,4 juta hektar dimiliki oleh petani. Dengan data individu sebesar itu, maka tidak benar kalau perkebunan kelapa sawit dikuasai perusahaan besar," ujar Hari.

Lebih lanjut dia menjelaskan, permasalahan serius saat ini bukan hanya kepemilikan lahan petani sawit. Menurut dia, masalah saat ini ada pada kesenjangan produktivitas petani yang memiliki perkebunan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit.

"Kesenjangan produktivitasnya masih cukup tinggi, pricing itu dipengaruhi oleh produktivitas. Oleh karena petani sawit harus melakukan peningkatan produktivitas," kata dia.

Berdasarkan data tahun 2013, Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan total produksi mencapai 27,8 juta ton dengan total menyerap kurang lebih 5 juta tenaga kerja.

Sementara itu hasil devisa dari ekspor sawit mencapai 15,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 175 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com