Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Berharap Pemda "Ngerem" Kenaikan Tarif Angkutan

Kompas.com - 02/12/2014, 19:20 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo sedikit bernafas lega, sebab inflasi pada bulan November 2014 paska-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hanya 1,5 persen, alias di bawah prediksi BI yang bisa mencapai 1,6 persen.

BI pun memperhitungkan inflasi hingga akhir tahun ini di rentang 7,7 persen hingga 8,1 persen. BI berharap inflasi mendekati perkiraan 7,7 persen. Namun demikian, Agus masih was-was inflasi Desember 2014 bisa menembus 2 persen.

Agus menjelaskan, indeks harga konsumen pada November 2014 yang sebesar 1,5 persen disebabkan utamanya oleh komoditas cabai rawit. Meski demikian, ada andil kenaikan harga transportasi udara kelas ekonomi. Dia pun berharap, tarif angkutan dalam kota tidak akan mengerek inflasi pada bulan berikutnya.

“Kita upayakan supaya Pemerintah Daerah tidak menaikkan tarif angkutan dalam kota secara terlalu tinggi,” kata Agus, Selasa (2/12/2014).

Alasannya, Agus melanjutkan, biasanya inflasi akan lebih cepat naik didorong perubahan harga pada komoditas bahan makanan dan transportasi.  Di sisi lain, tarif angkutan antar kota sudah ditetapkan oleh Menteri Perhubungan.

Agus mengklaim tarif angkutan antar kota sudah terkendali. “Tapi kalau yang di dalam kota itu, biasanya ada di tangan Gubernur atau Bupati atau Walikota,” imbuh dia.

Secara umum, dia menambahkan, BI berharap inflasi akibat kenaikan harga BBM hanya bersifat sementara (temporer). Dia mengatakan, BI telah sangat mencermati ekspektasi inflasi yang muncul sebelum pengumuman kenaikan harga BBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com