Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Kuota BBM Bersubsidi Tetap Jebol, Pemerintah Minta "Tambal" Kekurangan Subsidi

Kompas.com - 04/12/2014, 00:03 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bila kuota subsidi bahan bakar minyak tetap tak mencukupi sekalipun harga BBM bersubsidi sudah naik, Pemerintah meminta Pertamina tetap menjual Premium dan Solar sesuai yang telah ditetapkan pada 17 November 2014.

"Yang mengganti (kekurangan subsidi BBM) bukan pemerintah, itu nanti yang melaksanakan Pertamina, dan Pertamina menyanggupi itu," kata Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (3/12/2014).

Dalam rapat tersebut diperkirakan kuota subsidi BBM akan habis sepekan menjelang akhir 2014. Dengan tidak meminta tambahan anggaran untuk subsidi BBM, kata dia, Pemerintah akan terlepas dari jerat pelanggaran UU APBN 2014.

"Sudah (sepakat), jadi Pertamina menyanggupi (menutup kekurangan subsidi). Pemegang saham menyetujui tadi. Sudah. Itu saja, jangan dikorek-korek lagi. Ini sesuatu yang sudah diputuskan," tegas Sudirman. Menurut Sudirman, kepentingan saat ini terkait BBM bersubsidi adalah masyarakat tidak khawatir soal pasokan dari Premium dan Solar itu.

Dikutip dari situs Kementerian ESDM, subsidi BBM adalah pengeluaran negara yang dihitung dari selisih antara harga jual eceran per liter jenis BBM berliter--setelah dikurangi pajak-pajak-- dengan harga patokan per liter jenis BBM tertentu.

Harga patokan adalah harga yang dihitung setiap bulan berdasarkan Mid Oil Plat's Singapore (MOPS) rata-rata pada periode satu bulan sebelumnya, ditambah biaya distribusi dan marjin harga.

Alokasi anggaran subsidi BBM dalam APBN dihitung berdasarkan volume kebutuhan nasional dalam waktu satu tahun anggaran dengan menggunakan asumsi harga minyak dunia yang ditetapkan sebagai asumsi makro APBN.

Dengan pengertian tersebut, alokasi anggaran untuk subsidi BBM dipadukan dengan asumsi makro harga minyak pada level 105 dollar AS per barrel dan nilai tukar mata uang, ditetapkanlah kuota BBM bersubsidi dalam APBN 2014 dan APBNP 2014 adalah sebanyak 46 juta kilolter.

Kuota tersebut dipastikan jebol bila pemerintah tak menaikkan harga BBM bersubsidi, ketika acuan harga minyak tetap merujuk pada asumsi makro. Namun, seiring kenaikan harga BBM bersubsidi, tren harga minyak dunia juga terus turun, dan pada perdagangan Rabu siang berkisar pada level 70-an dollar AS per barrel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com