Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Proyeksi Ekonomi Tahun Depan dari BI

Kompas.com - 04/12/2014, 12:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hendar, optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun depan bisa mencapai 5,4 persen. Hal itu didasarkan pada optimisme bahwa perekonomian Indonesia tahun depan masih cukup solid.

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diharapkan dapat mendorong perbaikan, jika memang direalokasikan pada sektor produktif. Selain itu, Hendar menambahkan, diharapkan perekonomian global tahun 2015 juga makin membaik.

"Dengan backgorund seperti itu, kita memastikan bahwa Produk Domestik Bruto 2015 akan berada dalam kisaran 5,4 persen," kata Hendar dalam "Seminar Nasional Outlook Ekonomi Indonesia 2015", Kamis (4/12/2014).

Sementara itu dia memperkirakan inflasi masih akan terimbas kenaikan harga BBM bersubsidi, meski akan bersifat sementara waktu (temporer). "Mungkin dalam bulan Februari 2015 itu sudah berada dalam keadaan stabil," imbuh Hendar.

Disamping memproyeksikan kondisi tahun depan, dia juga memperkirakan dampak dari kenaikan harga BBM terhadap inflasi hingga akhir tahun ini di rentang 7,7-8,1 persen. Meski demikian, kabar baik dari gejolak harga minyak dunia yang sudah di bawah 70 dollar AS per barel. Penurunan harga minyak dunia ditambah dengan permintaan yang berkurang akibat kenaikan harga BBM, akan mengurangi impor migas.

Dengan demikian, kondisi tersebut diharapkan akan turut memperbaiki defisit transaksi berjalan, dan bisa mengarah ke level 2 persen dari PDB.

Dia menambahkan, Indonesia merupakan negara importir netto minyak. "Berarti setiap penurunan harga minyak, memberikan dampak positif buat neraca pembayaran. Kita mungkin setiap 1 dollar AS (turun) mungkin akan memperbaiki Current Account Defisit (CAD) kita di kisaran 170 juta dollar AS," kata Hendar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com